KOMPAS.com - GB (34), seorang warga di Bali, tewas dikeroyok gerombolan debt collector karena menuggak angsuran sepeda motor setahun, pada Jumat (23/7/2021).
Menurut kakak korban, KW (35), kejadian itu berawal saat sejumlah debt collector datang untuk menagih tunggakan angsuran ke GB.
Melihat itu, KW mengajak adiknya untuk bernegosiasi di kantor para debt collector, yaitu PT BMMS.
Baca juga: Terungkap, Identitas Mayat Misterius Dalam Karung, Polisi Pastikan Korban Pembunuhan
Sayangnya, PT BMMS menolak pengajuan GB soal perpanjangan waktu angsuran. Alasannya, batas waktu pembayaran telah habis.
"Setelah tiba di lokasi ada pembicaraan dan tidak ada kesepakatan, sehingga terjadi keributan," kata Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan saat konferensi pers di Polresta Denpasar, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Bos Konter Pulsa di Lampung, Berlatar Belakang Cinta Sesama Jenis
Situasi pun memanas. Korban dan beberapa debt collector terlibat adu mulut. Hingga akhirnya, GB mengeluarkan senjata tajam.
Namun, karena kalah jumlah, GB dan KW pun kabur. Melihat itu, para debt collector segera mengejar kedua pria tersebut dengan membawa senjata tajam, kursi dan batu.
Baca juga: 7 Debt Collector di Bali Keroyok Pria hingga Tewas di Jalan, Bermula Tagih Tunggakan Kredit Motor
Setelah itu, korban berhasil dikejar para pelaku di kawasan Pasar Monang-maning, Denpasar.
Korban akhirnya dianiaya hingga tewas oleh setidaknya tujuh debt collector.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.