Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Serukan Copot Jokowi, Aktivis HMI Jadi Tersangka | Sumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Terdampak Pandemi

Kompas.com - 27/07/2021, 06:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Gara-gara unggahannya, seorang aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon, Risman Soulissa, ditangkap polisi.

Usai dibekuk, mahasiswa Universitas Pattimura, Ambon, itu kemudian ditetapkan menjadi tersangka. Menurut polisi, unggahan Risman memuat ujaran kebencian.

Unggahan yang dimaksud adalah gambar berisi seruan aksi unjuk rasa untuk mencopot Presiden Joko Widodo, Gubernur Maluku, dan Wali Kota Ambon.

Materi tersebut diunggah Risman lewat akun Facebook miliknya.

Berita populer lainnya adalah seputar sumbangan Rp 2 triliun kepada warga Sumatera Selatan yang terdampak pandemi Covid-19.

Sumbangan ini diberikan oleh keluarga Akidi Tio, pengusaha asal Langsa, Kabupaten Aceh Timur.

Nantinya, sumbangan tersebut diperkirakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen, obat-obatan, insentif bagi tenaga kesehatan, termasuk juga tempat isolasi bagi masyarakat.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Dianggap sebar ujaran kebencian, aktivis mahasiswa ditangkap

Ilustrasi penangkapanThink Stock Ilustrasi penangkapan

Risman Soulissa mengunggah gambar berisi seruan aksi unjuk rasa untuk mencopot Presiden Joko Widodo, Gubernur Maluku, dan Wali Kota Ambon.

Tayangan itu diunggah Risman lewat akun Facebook miliknya pada 21 Juli 2021.

Akibat unggahan tersebut, Risman ditangkap polisi. Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon ini juga telah ditetapkan tersangka.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ipda Isack Leatemia menuturkan, unggahan tersangka dianggap telah menyebarkan ujaran kebencian.

“Perbuatan tersangka menyebarkan ujaran kebencian sebagaimana diatur dalam undang-undang,” ujarnya, Senin (26/7/2021).

Baca selengkapnya: Aktivis HMI Dijemput dan Ditetapkan Tersangka gara-gara Unggah Seruan Demo Copot Presiden Jokowi

 

2. Pengusaha sumbang Rp 2 triliun untuk warga terdampak pandemi

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menerima bantuan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha asal Langsa, Aceh Timur, Almarhum Akidi Tio untuk dana penanganan Covid-19, Senin (26/7/2021).DOK. HUMAS POLDA SUMSEL Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menerima bantuan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha asal Langsa, Aceh Timur, Almarhum Akidi Tio untuk dana penanganan Covid-19, Senin (26/7/2021).

Sumbangan sebesar Rp 2 triliun diberikan keluarga pengusaha, Akidi Trio, untuk warga terdampak pandemi Covid-19 di Sumatera Selatan.

Oleh pihak keluarga, sumbangan diamanahkan kepada Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri.

Jenderal bintang dua ini mengenal keluarga almarhum saat bertugas di Aceh.

Adapun Eko mengaku kaget atas penunjukan dirinya untuk menyampaikan bantuan Rp 2 triliun kepada warga yang terdampak.

"Dana itu nantinya digunakan untuk menyelesaikan masalah dari hulu ke hilir mulai dari penyediaan kebutuhan warga yang membutuhkan. Harapannya, Sumsel bisa segera keluar dari situasi pandemi," ucapnya, Senin (26/7/2021).

Baca selengkapnya: Kapolda Kaget Keluarga Almarhum Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Sumsel Terdampak Pandemi

3. Warga ambil paksa jenazah pasien Covid-19

Warga Desa Mangli Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso saat mengambil paksa jenazah di Puskesmas Kompas.com/Screenshot Warga Desa Mangli Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso saat mengambil paksa jenazah di Puskesmas

Rombongan warga berbondong-bongon mendatangi Puskesmas Pujer di Bondowoso, Jawa Timur, untuk mengambil jenazah pasien Covid-19.

Kepala Puskesmas Pujer dr Wijayanto menuturkan, pihaknya bersama Polsek dan Koramil Pujer sudah memberi penjelasan pada keluarga bahwa pasien yang meninggal tersebut positif Covid-19.

Keluarga dijelaskan bahwa jenazah itu akan dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.

"Tapi pihak keluarga menolak, tidak lama kemudian ada massa datang untuk mengambil jenazah itu," terang Wijayanto.

Pasien yang diambil paksa itu merupakan warga Desa Mangli, Kecamatan Pujer, yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca selengkapnya: Kronologi Video Viral Warga Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dari Puskesmas

4. Dikabarkan terpapar Covid-19, ini penjelasan Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengklarifikasi kabar dirinya menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19.KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengklarifikasi kabar dirinya menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19.

Lebih dari seminggu, Wali Kota Medan Bobby Nasution tak muncul ke publik dan tidak berkantor di Balai Kota.

Ada kabar menyebutkan, menantu Presiden Joko Widodo itu terpapar Covid-19. Namun, Bobby menampiknya.

Hanya saja, Bobby menyampaikan bahwa dirinya melakukan isolasi mandiri akibat orang dekatnya ada yang positif Covid-19.

"Kebetulan pada hari Senin lalu ketika orang dekat saya positif saya enggak enak badan dan disarankan oleh Pak Kadis Kesehatan untuk isolasi. Untuk menghabiskan masa inkubasi, selama lima hari," ungkapnya, Senin (26/7/2021).

Pada saat menjalani isolasi mandiri, agenda-agenda protokoler dihadiri Bobby secara virtual.

Baca selengkapnya: Wali Kota Medan Bobby Nasution Dikabarkan Kena Covid-19 gara-gara Sepekan Tak ke Kantor

5. Jual peralatan rumah tangga demi sambung hidup

Ruslan Permana (31) dan Novi Sovianti (33) di rumahnya. Mereka terpaksa menjual barang-barang rumahnya untuk memunuhi kebutuhan sehari-hari.Dok Tribun Jabar Ruslan Permana (31) dan Novi Sovianti (33) di rumahnya. Mereka terpaksa menjual barang-barang rumahnya untuk memunuhi kebutuhan sehari-hari.

Novi Sovianti (33) dan suaminya, Ruslan Permana (31), harus menjual sejumlah peralatan rumah tangganya demi menyambung hidup.

Pasangan suami istri ini mengaku terpaksa menjual barang-barang rumah tangga lantaran tak memperoleh bantuan pemerintah.

"Uangnya buat beli beras dan jajan anak-anak. Saya netes air mata kalau anak minta jajan juga makanya," kata Novi.

Mereka menyebut, alasan tak mendapat bantuan karena terbentur masalah domisili.

Walau sudah dua tahun tinggal di Cisarua, Bandung Barat, kartu keluarga mereka masih tercantum Cimahi.

Baca selengkapnya: Uangnya Buat Beli Beras, Saya Kadang Nangis kalau Anak Minta Jajan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra; Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor: Setyo Puji, David Oliver Purba, Candra Setia Budi, Aprillia Ika, Michael Hangga Wismabrata)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com