TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang sedang isolasi mandiri (isoman) di wilayah perkampungan Tasikmalaya, Jawa Barat, selalu bersyukur dengan keberadaan petugas berbaju loreng dan coklat.
Para petugas itu berkeliling memantau kondisi masyarakat selama pandemi Covid-19.
Para petugas itu adalah para personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri.
Baca juga: Paket Obat Gratis Akan Diantar Babinsa dan Petugas Puskesmas ke Warga yang Isoman
Pak Babin, begitu panggilan mereka, selalu setia menemani para tenaga medis dan unsur pemerintah daerah paling bawah dalam memerangi penyebaran Covid-19.
Pak Babin saat ini menjadi ujung tombak berbagai pelayanan kepada masyarakat yang sedang isoman di rumah masing-masing.
"Terima kasih Pak Babin, tak biarkan kami meninggal saat isoman. Pak Babin ini adalah dua sejoli petugas TNI dan Polri yang selalu ada di tiap desa atau kelurahan, terutama dalam memerangi pandemi ini," ujar Yusep Septiana (26), seorang pemuda asal Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, saat ditemui, Senin (26/7/2021).
Menurut Yusep, Pak Babin selalu sigap mulai dari pendataan, pelayanan obat gratis, bantuan sembako gratis, sampai mengantar warga ke Puskesmas atau rumah sakit.
Baca juga: Kisah Bhabinkamtibmas di Riau Kejar Warga Positif Covid-19 yang Ingin Menikah sampai ke Sumbar
Yusep pun merasakan dan melihat sendiri bagaimana Pak Babin memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, sigap dan tuntas.
Selama ini, mereka selalu berkoordinasi dengan petugas kesehatan tiap Puskesmas.
Duo TNI dan Polri itu mendatangi, mengecek atau menjenguk para warga yang isoman di tiap perkampungan wilayah kerjanya.
Keduanya juga tetap menjalankan tugas untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Sekali lagi, kami selaku masyarakat ucapkan terima kasih Pak Babin," kata Yusep.
Hal senada diungkapkan Santi Komariah (56), warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Santi pernah merasakan bantuan dari dua Pak Babin tersebut.
Suatu kali, Santi pernah mengalami keracunan massal yang berasal dari nasi kuning di sebuah acara hajatan.
Pak Babin datang membantu sambil menggendong anaknya ke Puskemas untuk diberikan perawatan.
Saat pandemi ini pun, Pak Babin selalu memeriksa kondisi warga dan mengawasi bersama tenaga medis terkait kondisi kesehatan yang isoman.
"Saya juga bilang terima kasih Pak Babin," kata dia.