KULON PROGO, KOMPAS.com – Sebanyak 42 persen kematian karena Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terjadi saat pasien saat menjalani isolasi mandiri (isoman).
Kematian isoman ini dinilai terus mengalami kenaikan hingga sekarang, terhitung sejak akhir Mei sampai akhir pekan kemarin.
“Kematian (pasien isolasi mandiri) di rumah trennya naik,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati melalui Zoom Meeting, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Di Gresik, Ada Posko Pemantauan Warga Isoman, Sediakan Isi Ulang Tabung Oksigen hingga Sembako
Baning mengungkapkan, mayoritas kematian terjadi karena pasien isoman tidak mampu segera mengakses rumah sakit rujukan Covid-19 di tengah bed occupancy rate atau BOR yang tinggi.
Separuh dari isoman meninggal itu berusia 60-79 tahun, sejumlah 24,5 persen usia lebih dari 80 tahun dan sebanyak 22 persen usia di bawah 50 tahun.
Sebanyak 71 persen dari mereka memiliki komorbid, seperti diabetes melitus, hipertensi dan sakit jantung.
“Pasien masih memerlukan rujukan sehingga pasien tidak tertangani maka meninggal,” kata Baning.
Baca juga: Satpam Meninggal Saat Isoman di Kos, Terungkap Saat Warga Curiga Hal Ini
Kematian isoman berbanding tipis dengan kematian pasien di rumah sakit rujukan, yakni sekitar 58 persen.
Baning mengungkapkan, kematian di RS terjadi karena pasien yang datang sudah dalam kondisi buruk sehingga penanganan tidak maksimal.
Baning mengungkapkan, 61 persen pasien meninggal dunia saat masih mengantre di IGD atau belum masuk isolasi.
Sejumlah 26 persen di bangsal isolasi dan 13 persen di ICU. Mayoritas atau sekitar 77 persen adalah mereka yang memiliki komorbid.
Baning mengungkapkan, pemerintah berupaya menekan kematian ini lewat penambahan kapasitas BOR rumah sakit rujukan, utamanya RSUD Wates yang memiliki 52 tempat tidur.
Rumah sakit ini akan menambah 43 tempat tidur lagi.
Sementara itu, saat ini ada 120 tempat tidur yang tersebar di 2 RS pemerintah dan tujuh RS swasta.
Baca juga: 5 Anggotanya Positif Covid-19, Kantor Satpol PP Kulon Progo Tutup hingga Pekan Depan
Selain oenambahan kapasitas BOR, Dinkes Kulon Progo juga tengah mengebut pembangunan oksigen generator di RSUD Nyi Ageng Serang di Sentolo.
Penghasil oksigen nanti bisa dimanfaatkan untuk RS dan puskesmas, maupun masyarakat di bawah pengelolaan Puskesmas.
Selain itu, kata Baning, pemerintah juga bekerja sama dengan 36 ambulans non rumah sakit untuk membantu mengevakuasi pasien dan jenazah.
“Angka kematian, semoga bisa turun,” kata Baning.
Baca juga: Tradisi Ramah Lingkungan Warga Kulon Progo, Gunakan Daun Kelapa Bungkus Daging Kurban
Saat ini, kasus Covid-19 Kulon Progo masih bertambah tinggi. Hari ini saja ada penambahan 309 kasus baru sehingga total menjadi 15.363 kasus.
Sejumlah 4.843 kasus masih aktif, kesembuhan mencapai 10.234 kasus, dan kematian 286 kasus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.