TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Deni (50), pedagang kerupuk "Sangsara" asal Kabupaten Ciamis yang viral dibangunkan polisi saat tertidur di emperan trotoar Jalan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya, bersama anak perempuannya mengaku kaget saat kejadian itu.
Awalnya, Deni mengira dibangunkan Kepala Polresta Tasikmalaya tersebut hendak merazia para pedagang kaki lima (PKL) untuk penertiban saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 diberlakukan.
Namun, dirinya mengaku sangat bahagia. Ternyata diberi uang Rp 300.000 dan paket sembako sambil meminta pulang ke rumahnya di Ciamis.
Baca juga: Catat, Ini 13 Bansos yang Bisa Didapatkan Warga Jabar Saat PPKM Level 4
"Saya malu Pak, ia saya jadi malu. Saya dibangunkan karena memang lagi ketiduran capek. Saya awalnya kaget sekali, saya kira mau razia saya. Tapi malah diberi sembako dan uang Rp 300.000," jelas Deni saat ditemui di lapak sama di Jalan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya, Minggu (25/7/2021) malam.
Deni tak mengira akan mendapatkan rezeki nomplok saat usahanya selama ini sulit selama pemberlakuan PPKM.
Baca juga: Domisili Bermasalah dan Tak Dapat Bantuan, Suami Istri Jual Alat Rumah Tangga demi Kebutuhan Hidup
Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta karena selama ini mengimbau masyarakat dengan cara memberikan bantuan nyata.
"Saya terimakasih banyak ke Pak Polisi itu. Justru saya jadi sangat malu karena ketiduran di jalan dan dibangunkan sambil diberikan uang. Pak polisi itu orangnya baik, saat itu bilangnya bukan kasih uang, katanya dia beli kerupuk semuanya, tapi ngasih uangnya banyak. Saya bilang, gak segini bayarnya Pak, tapi kata dia, buat saya aja katanya," tambah Deni.