Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Bilal Meninggal Dalam Sunyi di Atas Becaknya, Mengeluh Sakit, Tenyata Positif Covid-19

Kompas.com - 25/07/2021, 18:28 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Saat pandemi, kisah pilu kematian akibat Covid-19 terus terdengar. Salah satu cerita yang menyayat hati adalah kematian seorang penarik becak bernama Bilal berusia 84 tahun.

Sebatang kara, dia meninggal di atas becaknya yang diparkir di Jalan Magangan Kulon di Kalurahan Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Senin (19/7/2021).

Diperkirakan ia mengembuskan napas terakhir Senin malam sekitar pukul 18.15 WIB.

Baca juga: Bertahan Saat PPKM, Tukang Becak di Malioboro: Hidup di Kota Ini Susah...

Dari uji swab, Bilal dinyatakan positif Covid-19. Nyawanya tak tertolong karena tak ada yang tahu jika Bilal pasien positif Covid-19.

Sehari-hari Bilal menghabiskan sebagian waktunya di atas becak merahnya.

“Jadi, almarhum ini diketahui sudah sakit di atas becak beberapa hari sebelumnya. Warga sudah berinisiatif memberikan makan, merawat sebisanya,” ungkap Lurah Patehan, Handani BS kepada Tribun Jogja, Sabtu (24/7/2021).

Bagi masyarakat Patehan, Bilal sudah seperti keluarga sendiri. Dia menarik becak hampir selama 50 tahun dan mangkal di daerah Magangan Kulon itu.

Baca juga: Jeritan Pengemudi Becak Malioboro, Jalanan Sepi Saat PPKM, Hanya Berharap Bantuan Sembako dari Dermawan

Meninggal dalam sunyi

ilustrasi meninggal duniaSHUTTERSTOCK/SFM_PHOTO ilustrasi meninggal dunia
Bilal meninggal dalam sunyi. Sang anak semata wayang tidak menengoknya karena masalah keluarga dan hubungan yang tidak baik.

Anak tunggal Bilal itu tidak tinggal di Patehan, melainkan di Sewon, Bantul.

Kematiannya justru ditemui oleh seorang warga bernama Dimas (18). Pelajar itu menemukan Bilal meringkuk di becak dengan mata tertutup dan tidak bergerak.

Ketika dipegang, Bilal takbereaksi. Dimas pun segera memberi tahu ketua RT setempat tentang kejadian tersebut.

Baca juga: Tukang Becak Diduga Dibunuh Rekan Seprofesi, Korban Alami Luka Sayatan Benda Tajam

Suryantoro (48) warga sekitar tidak menampik Bilal memang sudah sakit-sakitan sejak beberapa hari lalu.

Terakhir dia menengok Bilal sekitar pukul 14.30 WIB di hari yang sama. Saat itu, nafasnya tersengal-sengal.

“Para warga ini sudah menghubungi putri almarhum. Namun, dia tak kunjung datang juga,” beber Handani.

Bilal memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Patehan, Kraton, Yogyakarta. Akan tetapi, dia tidak memiliki rumah tinggal di wilayah tersebut.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Tak Mampu Berobat, Penarik Becak yang Positif Covid-19 di Kota Yogyakarta Ini Meninggal di Becaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com