Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Bisa Beroperasi 100 Persen, Ada Perusahaan di Karawang Berubah Jadi Sektor Kritikal

Kompas.com - 25/07/2021, 17:46 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com- Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana melaporkan sejumlah perusahaan sektor esensial yang saat pemberlakuan PPKM Darurat berubah menjadi sektor kritikal.

Alhasil perusahaan itu 100 persen beroperasi dengan sekitar 15.000 karyawan bekerja seperti biasa.

Diketahui, saat PPKM Darurat diterapkan pada 3 sampai 20 Juli 2021, ada 261 perusahaan di Karawang yang memperoleh izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) sektor kritikal.

Baca juga: Kuliah di Al Azhar Mesir, Mahasiswa Ini Meninggal Ditabrak Mobil, Bupati: Dia Kebanggaan Karawang...

Kemudian yang mendapat IOMKI sektor esensial sejumlah 296 perusahaan.

Cellica menyebut sejumlah perusahaan sektor esensial ada yang mendapat rekomendasi menjadi kritikal.

Sebuah perusahaan sepatu salah satunya, mendapat rekomendasi sektor kritikal.

Rupanya perusahaan itu juga mempunyai pabrik yang bergerak di bidang alat kesehatan.

"Akhirnya 15.000 pabrik karyawan tersebut tetap berkerja karena ada rekomendasi," kata Cellica di sela meninjau vaksinasi yang digelar Partai Nasdem di Istana Kana, Cikampek, Karawang, Minggu (25/7/2021).

Baca juga: Cerita Rina, Rawat Sendiri Suaminya Jalani Isoman, Didatangi Langsung Wakil Bupati Karawang

Lantaran sempat kebingungan lantaran mobilitas masyarakat tak terbendung, Pemkab Karawang kemudian melapor ke Pemerintah Pusat.

Sebab, sejumlah perusahaan masih melakukan work from office (WFO) 100 persen.

Padahal itu hanya diperuntukkan bagi perusahaan sektor kritikal. Sektor perusahaan itu pun direvisi dan dikembalikan ke sektor esensial.

"Sudah direvisi melalui Kementerian Perindustrian. Tapi itu sempat berjalan selama dua minggu," kata Cellica.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Karawang, kata Cellica, telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah perusahaan selama PPKM Darurat.

Baca juga: 10 Perusahaan di Karawang Kena Sanksi Denda Selama PPKM Darurat

Hasilnya didapati pelaporan kasus Covid-19 oleh perusahaan yang belum tepat, ada pula yang tak melapor.

Hal itu, menurut Cellica, menjadi kendala bagi satgas untuk melakukan pelacakan (tracing), pengetesan (testing), dan penanganan (treatment) bagi keluarga dan lingkungannya.

"Karena memang pelaporannya lambat berimplikasi terhadap 3T (tracing, testing, dan treatment). Itu salah satu penyebab angka kematian yang cukup signifikan beberapaa waktu lalu," ujar dia.

Baca juga: Pendaftaran, Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Anak di Karawang Juli 2021

Cellica menyebut saat ini, tren positive rate dan fatality rate di Karawang cenderung menurun.

Namun ia mengakui Karawang lima besar penyumbang kematian akibat Covid-19 di Jawa Barat.

"Karawang punya gambaran spesifikasi berbeda. Klaster kita salah satu penyumbang terbesar kita adalah industri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com