"Dia bertanya ke pak camat siapa bagun patung (tugu pancasila) ini, lalu pak camat jawab orang Jawa, " kata seorang pegawai menirukan percakapan Muhammad.
Baca juga: Hendak Kencing di Semak-semak, Seorang Bocah Kaget Lihat Mayat, Awalnya Dikira Patung
Setelah itu, Muhammad Halid lagi kembali bertanya, "Kalau patung di sana siapa bangun?"
Asrul Ambas saat itu menjawab orang Palu. Tidak hanya itu, pelaku bahkan menanyakan patung dibangun di Kabupaten Tana Toraja.
Sebelum melakukan pembongkaran, Muhammad Halid pamit dan meninggalkan kantor kecamatan.
Baca juga: Abdurrahman Wahid Diusulkan Jadi Nama Bandara di Blora, Ganjar: Bikinkan Patung Gus Dur di Depan
Ternyata sekitar pukul 17.30 Wita, Muhammad Halid kembali masuk ke halaman kantor kecamatan sambil membawa alat pemukul atau martil.
Muhammad Halid menghacurkan patung ini pada saat kantor Kecamatan Wonomulyo sudah sepi.
Usai membongkar patung Pancasila, ia kemudian menuju Patung Tugu Tani. Muhammad Halid kemudian membongkar patung itu dengan menggunakan martil.
Warga setempat tidak melarang karena, Muhammad Halid mengaku membongkar patung atas perintah dari Camat Wonomulyo.
"Waktu ia melakukan penghancuran patung katanya atas perintah pak camat. Tapi pak camat tidak pernah memerintahkan bongkar patung itu, " ungkap Samiaji.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Junaedi | Editor : Abba Gabrillin), Tribun Sulbar.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.