Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Bahagia Orangtua Windy Cantika, Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020: Sempat Enggak Percaya

Kompas.com - 25/07/2021, 05:58 WIB
Reni Susanti,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tangis bahagia pecah di rumah Siti Aisah saat sang anak yang dicintainya, Windy Cantika Aisah berhasil meraih medali perunggu lewat cabor angkat besi kelas 49 kg putri dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Cantik sapaan akrab Windy, meraih medali pertama bagi Indonesia tersebut setelah sukses mengangkat beban total 194 kg dengan rincian 84 kg snatch dan 110 kg clean & jerk.

"Saya mengucapkan Alhamdulillah anak dapat medali," ujar Siti saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).

Baca juga: Cerita Pelatih soal Windy Cantika, Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020: Sejak Kecil Sudah Beda

Usai putrinya meraih medali, sang ibu langsung mengingatkan Cantik bahwa perjalanan tidak selesai di Olimpiade Tokyo saja.

Perjalanan, sambung Siti, masih panjang. Masih banyak kejuaraan yang akan dihadapi Cantik di depan sana, seperti PON. Untuk itu, ia meminta anaknya tidak berleha-leha.

Tekad kuat

Selain seorang ibu, Siti ternyata juga merupakan lifter berprestasi.

Ia merupakan lifter termuda dan pertama Indonesia yang meraih medali perunggu pada kejuaraan dunia tahun 1987 di Amerika Serikat.

Di tahun berikutnya, Siti berhasil mempersembahkan medali perak pada ajang kejuaraan dunia yang diselenggarakan di Jakarta.

Sebagai seorang atlet, ia melihat tekad kuat Cantik sejak kecil. Namun sebagai seorang ibu, ia tidak pernah memaksa ketiga anaknya menjadi lifter.

Baca juga: Paman Saya yang Positif Covid-19 Diikat, Diseret dan Dipukuli Masyarakat seperti Binatang


Keluarga Windy Cantika penyumbang medali pertama untuk Indonesia di ajang Olimpiade 2020. Dok. NOC Indonesia Keluarga Windy Cantika penyumbang medali pertama untuk Indonesia di ajang Olimpiade 2020.
Bertanya apakah anaknya siap

Bahkan beberapa tahun lalu, saat menerima surat dari Pelatnas, Siti bertanya pada anaknya apakah Cantik telah siap.

Sebab Pelatnas memiliki banyak aturan dan berat.

Misalnya untuk makanan, Cantik tak bisa sembarangan mengonsumsi makanan pedas favoritnya seperti seblak dan baso.

Untuk pulang pun ada aturannya. Waktu Cantik akan lebih banyak di Pelatnas.

Itu terbukti saat dua kali Idul Fitri, Cantik tidak bisa pulang ke rumah untuk mempersiapkan kejuaraan.

"Saat itu, anak saya bilang, enggak apa-apa, neng siap. Begitu mendengar ucapan Cantik, saya mendoakan," tutur dia.

Baca juga: Viral, Video Pria Positif Covid-19 Diikat, Diseret dan Dipukuli Warga di Kabupaten Toba

Masuk Pelatnas di usia 16 tahun, Siti sempat tak percaya anaknya menembus Olimpiade di usia muda.

Namun berbagai prestasi putrinya di berbagai kejuaraan, menghasilkan poin.

Poin inilah yang membuat Cantik melenggang mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Ternyata Cantik membuktikan bahwa dirinya mampu, bahkan bisa mengharumkan nama Indonesia.

"Saya sebagai orangtua sempat enggak percaya apakah Cantik mampu masuk Olimpiade. Mampu enggak ya, karena masih kecil," ungkap dia.

Cantik berhasil menjawab keraguan sang ibunda. Dia tampil sebagai peraih medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Siti berharap, ke depan Cantik lebih berprestasi dan menyumbang medali lainnya untuk Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com