Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Anggota DPRD yang Tembok Pintu Rumah Tahfiz Al Quran

Kompas.com - 24/07/2021, 16:41 WIB
Hendra Cipto,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Anggota DPRD Pangkep, Amiruddin enggan mengungkapkan alasan dirinya menembok pintu belakang rumah Tahfiz Al Quran Nurul Jihad di Jalan Ance Dg Ngoyo Lr 5, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Makassar.  

Namun, pria ini memastikan bahwa tudingan yang beredar bahwa dia menembok pintu karena tak senang mendengar anak-anak tahfiz mengaji tidak benar.

Baca juga: Akui Kesalahan, Anggota DPRD Bongkar Tembok Penutup Akses Rumah Tahfiz di Makassar

 

Amiruddin mengaku paham agama dan sudah empat kali menunaikan ibadah Haji.

Baca juga: Kronologi Anggota DPRD Bangun Tembok Pintu Rumah Tahfiz Diduga karena Jemuran hingga Akhirnya Dibongkar

“Kalau saya bisa bersumpah, bahwa semua kebaikan-kebaikan saya tidak diterima di akhirat kalau saya pernah mengucapkan kata itu (risih dengar anak tahfiz mengaji),” ujar Amiruddin singkat kepada wartawan, Sabtu (24/7/2021).

Sementara keluarga Amiruddin, Achmad Akbar mengakui terjadi kesalahpahaman terkait penembokan pintu akses rumah tahfiz.

Pihak keluarga meminta maaf atas kesalahpahaman tersebut.

“Saya atas nama keluarga mohon maaf beribu-ribu maaf atas tindakan kami yang sama sekali tidak terpuji dan tidak benar. Apalagi kita tahu kegiatan di belakang ini adalah tahfiz, sangat luar biasa dan harus kita dukung,” ujarnya.

 

Achmad juga menyampaikan terima kasih kepada pihak kecamatan dan kepolisian yang telah melakukan mediasi dan pendekatan sehingga masalah tersebut bisa selesai.

Sebelumnya diberitakan, pintu rumah Tahfiz Al Quran Nurul Jihad di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditembok setinggi 4 meter.

Tembok tersebut dikabarkan dibuat oleh seorang anggota DPRD bernama Amiruddin yang rumahnya berdampingan dengan rumah tahfiz tersebut.

Ketua RW 005, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Abd Aziz mengatakan, penembokan diduga karena pemilik rumah merasa risih mendengar anak-anak menghafal Al Quran.

Setelah pihak Amirruddin dan rumah tahfiz dimediasi, akhirnya tembok tersebut sepakat untuk dibongkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com