SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten, Wahidin Halim menyampaikan, bahwa untuk mendirikan rumah sakit darurat Covid-19 tidaklah mudah.
Dikatakan Wahidin, persoalan yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis paru.
Baca juga: Cerita Rina, Rawat Sendiri Suaminya Jalani Isoman, Didatangi Langsung Wakil Bupati Karawang
“Untuk rumah sakit darurat, kita sudah berulang kali ungkapkan permasalahan kita terbentur pada persoalan tenaga kesehatan, khususnya dokter paru,” kata Wahidin melalui keterangan resminya yang diperoleh Kompas.com, Jumat (23/7/2021).
Menurut Wahidin, untuk mendirikan rumah sakit darurat Covid-19 butuh banyak sumber daya manusia terutama dokter spesialis.
Baca juga: Sebanyak 1.337 Anak Terpapar Covid-19 Saat PPKM Darurat, IDAI Banten: Vaksinasi Anak Sangat Penting
"Mendirikan rumah sakit tidaklah seperti mendirikan klinik kesehatan," ujar Wahidin.
Untuk mencegah masyarakat berbondong-bondong ke rumah sakit, pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang akan diberikan vitamin dan obat dari pemerintah.
Vitamin dan obat diberikan bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan.
“Tiga macam paket obat Covid-19 itu didistribusikan oleh Babinsa, Babinkamtibnas, dan petugas puskemas kepada warga yang melakukan isolasi mandiri sesuai dengan gejalanya,” kata Wahidin.