Sementara itu, Kadisparbud Jabar, Dedi Taufik menjelaskan, pada tahun 2020 tercatat ada 65 ribu jiwa yang terdampak pandemi dari sektor industri dan pariwisata.
Dari jumlah itu, 15 ribu jiwa di antaranya adalah seniman dan budayawan. Selain bantuan sembako, Disparbud Jabar pun menyiapkan langkah pemulihan ekonomi.
Salah satunya, memfasilitasi kesenian dan karya para seniman serta budayawan dalam sebuah medium digital. Anggaran yang disiapkan senilai Rp 3 miliar.
Kemudian, Disparbud Jabar sedang menyiapkan ruang publik untuk seniman dan budayawan, termasuk promosi pariwisata secara terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Baca juga: Pemprov Jabar Rencana Siapkan Rp 50 Miliar untuk Bansos PPKM Level 4
“Ini semua sedang berproses. Termasuk untuk company (perusahaan) industri pariwisata yang lain, seperti relaksasi, penundaan pajak, dan diskon listrik hingga air. Itu salah satu keinginan asosiasi. Semuanya sedang berproses,” ucap dia.
Di tempat yang sama, Tisna Sanjaya menilai bantuan ini merupakan kewajiban dari pemerintah yang harus diapresiasi. Ia berharap, sasaran bantuan para pelaku seni dan budaya terus bertambah serta meluas.
“Jangan dilihat besar kecilnya bantuan, tapi lihat niat dan solusi dari pihak pemerintah itu sudah lebih dari apa pun. Alhamdulilah, hatur nuhun ka kang Emil dan Pemprov Jabar. Mudah-mudahan bantuan bisa diberikan secara adil, semua dapat. Mudah-mudhan diikuti juga oleh pemprov lain, pemkot pemkab. Karena ini memang sangat penting,” jelas Tisna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.