Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 Diamuk Warga, BPBD Jember: Kali Ini Terlalu Parah

Kompas.com - 23/07/2021, 19:18 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Berawal dari kirim jenazah

Peristiwa ini berlangsung di Desa Jatisari Kecamatan Pakusari, Jember, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021).

Waktu itu, tim pemakaman memperoleh permintaan dari camat dan warga untuk mengantar jenazah dari RSD dr Soebandi, Jember, ke rumah duka.

"Jam 16.00 WIB dikontak, lalu tokoh masyarakat setempat minta dipercepat," terang Djamil.

Tim tiba sekitar maghrib.

Di lokasi, ternyata banyak warga yang menunggu jenazah. Namun, saat ambulans datang, warga malah emosi.

Baca juga: Warga Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, lalu Bakar Petinya, Polisi Akan Tindak Pelaku

"Ada upaya warga untuk mengambil paksa jenazah," sebutnya.

Kepada warga, petugas memberikan pemahaman bahwa jenazah tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus dimakamkan dengan protokol kesehatan.

Akan tetapi, warga kukuh tidak terima dan memaksa mengambil jenazah untuk dimandikan lagi.

Akhirnya, warga merampas peti dan kemudian mengambil jenazahnya.

"Padahal tinggal menshalatkan dan memakamkan saja," tutur Djamil.

Minta diproses hukum

Djamil meminta agar insiden tersebut diproses secara hukum supaya tidak terulang.

Selain itu, warga diminta untuk memahami tugas tim pemakaman.

"Ini bukan delik aduan, tidak perlu kami laporkan, ini penganiayaan,” tandasnya.

Kata Djamil, saat penganiayaan terjadi, di lokasi terdapat personel kepolisian, TNI, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember.

Baca juga: Tak Terima Saudaranya Disebut Meninggal karena Covid-19, Keluarga Kejar Petugas Berbaju Hazmat

Oleh karena itu, pihaknya merasa tidak perlu membuat laporan kepada aparat hukum.

Djamil berharap, ke depannya tim pemakaman Covid-19 bisa mendapat jaminan keamanan.

Ia menyampaikan, tim pemakaman berupaya mencegah penularan Covid-19.

Seharusnya, mereka memperoleh bantuan, bukan menerima tindakan tidak menyenangkan dari warga.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com