KOMPAS.com- Ambulans pembawa pasien yang sudah ditolak beberapa rumah sakit mendatangi Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda.
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kalimantan Timur, Kadir, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (22/7/2021) sekitar 15.45 Wita.
Kadir yang saat itu sedang bertugas jaga awalnya hanya mendengar raung sirine ambulans dari arah Jalan R.E. Martadinata.
Baca juga: Kronologi Ambulans Jenazah Covid-19 Tabrak Honda Supra, Pengendara Motor Mabuk
Namun, dia heran setelah mobil pembawa pasien itu masuk ke halaman kantor gubernur.
"Kami kaget karena masuk ke sini," kata Kadir, Jumat (23/7/2021).
Setelah ambulans itu parkir di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur, keluar seorang ibu.
Dia berteriak mengeluhkan kondisi keluarganya yang sakit.
Perempuan itu mengaku keluarganya sudah ditolak beberapa rumah sakit.
"Dia mengeluhkan bahwa keluarganya sakit, dan meminta agar bisa dilayani dan diperiksa. 'Kalau memang Covid-19 oke kami akui. Tapi jangan ditolak begini ucap pihak keluarga ke kami'," kata Kadir menirukan suara ibu tersebut.
"Tadi katanya mereka sudah ditolak lima sampai enam rumah sakit tadi. Salah satunya yang terakhir itu RS Dirgahayu," imbuh Kadir.
Baca juga: Polisi Akan Tindak Pelaku yang Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dari Ambulans
Bersama teman-temannya yang sedang berjaga, Kadir langsung mencari rumah sakit untuk menampung keluarga ibu tersebut.
Setelah beberapa saat mencari, pasien dalam ambulans itu diterima Rumah Sakit Atma Husada Mahakam.
"Setelah sampai Alhamdulillah direspons baik oleh pihak keamanan dan medis di sana," kata Kadir.
Menurut Kadir, pasien yang dibawa ke Kantor Gubernur Kalimantan Timur itu belum diketahui terjangkit Covid-19 atau tidak.
"Kalau saya lihat kondisi beliau itu memang napasnya sudah sesak. Cuma kami tidak tahu, kalau pihak keluarga maunya diperiksa dulu, jangan ditolak," sebut Kadir.
Perempuan yang ikut dalam ambulans ke Kantor Gubernur Kalimantan Timur belakangan diketahui adalah Siti Sumirah.
Dia merupakan warga Kecamatan Argamulya, Samarinda. Pasien yang dibawa adalah kakaknya.
"Itu rasa sakit hati saya karena lihat kakak saya ditelantarkan begitu saja. Tidak dilayani seperti layaknya pasien lainnya. Pasien lain dilayani kenapa kakak saya tidak," ucap Siti.
Baca juga: RS Penuh, Ambulans Tak Datang, Ibu Positif Covid-19 Melahirkan di Halaman Rumah Bidan, Ini Ceritanya
Saat ke RS Dirgahayu, RSUD IA Moeis, RS SMC, RS Bhakti Nugraha, RS Hermina kakak Siti ditolak.
"Alasan penolakan karena habis tidak ada tempat, serta oksigen tidak ada. Terus saya bilang saya bawa oksigen, mau berapa akan saya kasih. Tetapi mereka menolak bahkan tidak mau melihat pasiennya. Jadi mereka hanya bilang tidak ada," tegas Siti Sumirah.
Mengenai alasan mengapa ke kantor Gubernur Kaltim, Siti Sumirah mengaku hendak menemui Israan Noor agar melihat kondisi anggota keluarganya.
"Maksud saya kesana tadi untuk ditemukan kepada pak gubernur biar lihat pasien ini seperti apa. Bisa-bisanya ditelantarkan begini dan jika tidak ditangani bisa mati di dalam perjalanan nanti, Itu saja," ucapnya.
Baca juga: Terprovokasi Isu, Pemuda Rusak Ambulans, Dikira Kosong Ternyata Bawa Pasien Covid-19
"Untung ada RS Atma Husada Mahakam yang menolong sama petugas satpol PP tadi," imbuhnya
Siti Sumirah pun berucap terima kasih banyak sama kepada anggota Satpol PP karena sudah mengarahkannya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Kronologi Ambulans Pembawa Pasien yang Ditolak Rumah Sakit Masuk Kantor Gubernur Kaltim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.