Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Tak Ada Peredaran Oksigen Palsu di Tulungagung, Begini Faktanya

Kompas.com - 23/07/2021, 16:04 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Penegakan Hukum Aman Nusa II Polda Jatim mengungkap hasil penyelidikan dugaan peredaran tabung oksigen palsu di wilayah Tulungagung dan Pacitan, Jawa Timur.

Ketua Satuan Tugas Penegakan Hukum Aman Nusa II Polda Jatim Kombes Farman mengaku tidak menemukan dugaan tabung oksigen palsu di 2 kabupaten tersebut.

"Yang kami temukan hanya tabung berisi oksigen, hanya saja kadarnya di bawah standar kebutuhan medis," kata Farman, kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Tabung oksigen yang digunakan penjual ikan koi di Tulungagung sehingga beberapa ikan koinya mati ternyata oksigen dengan kadar 22,68 persen.

Baca juga: Tabung Oksigen Diduga Palsu di Tulungagung, Bermula Laporan Pedagang Ikan, Polda Jatim Turun Tangan

Sementara oksigen yang digunakan untuk kebutuhan medis atau yang saat ini banyak digunakan pasien Covid-19, kadarnya mencapai 99,5 persen.

Tabung berisi oksigen kadar 22,68 persen itu, kata Farman, didapat pemilik ikan koi dari seorang teman pemilik tabung oksigen berukuran 6m3 berinisial MR yang merupakan pembudidaya ikan gurame di Tulungagung.

MR sebenarnya memiliki 3 tabung berukuran 6m3. Dua lainnya dipinjam untuk memberi layanan oksigen untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Pacitan.

"Saat itu stok oksigen di Pacitan sedang langka," terang Farman.

Tiga tabung milik MR pun diisi oksigen oleh BPBD Pacitan, dan 1 diberikan kepada MR untuk keperluan pribadi.

 

Tim BPBD Pacitan mengisi tabung tersebut dengan oksigen dari kompresor yang biasa digunakan untuk mengisi oksigen tabung untuk keperluan menyelam.

Total ada 6 tabung berukuran 6m3 yang diisi dengan kompresor BPBD, serta 32 tabung oksigen berukuran 1m3.

"Semuanya didistribusikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 di Pacitan. Hasil pemeriksaan tidak ada keluhan dari pasien yang memakai tabung dengan kadar oksigen 22,68 persen tersebut," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim itu.

Baca juga: 6 RS di Surabaya Ditetapkan sebagai Wahana Internship oleh Kemenkes

Farman menyebut, tidak ada unsur kriminal dari pengisian tabung oksigen tersebut meski kadar oksigennya di bawah kadar oksigen standar medis, karena dengan alasan kemanusiaan.

"Kami tidak menemukan unsur pidana, apalagi tabung oksigen tersebut untuk pengobatan pasien Covid-19, bukan untuk diperjualbelikan," ujar Farman.

Beberapa hari sebelumnya, Satuan Tugas Penegakan Hukum Aman Nusa II Polda Jatim menyelidiki dugaan peredaran tabung oksigen palsu di wilayah Tulungagung-Pacitan.

Penyelidikan tersebut berdasarkan temuan dari kelompok penjual ikan koi di Tulungagung yang mengaku beberapa ikannya mati di dalam plastik yang sudah diisi oksigen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com