Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Istri Rela Jual Tas Koleksi demi Aksi "Cantol Sembako", Bantu Warga Terdampak Pandemi

Kompas.com - 23/07/2021, 15:52 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Di tengah keterpurukan ekonomi dan kehilangan yang mewarnai pandemi Covid-19 di Indonesia, sejumlah orang berupaya mengambil peran.

Mereka berusaha memberikan perhatian untuk menolong sesama yang dilanda kesulitan akibat terdampak pandemi.

Salah satu warga tersebut adalah Whempy Christyanto, seorang warga Jalan Yos Sudarso 22 Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Meski bukan orang yang bergelimang harta dan bahkan juga terdampak pandemi, Whempy tetap berupaya meringankan beban masyarakat.

Baca juga: Tim Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Jember Diadang, Dilempari Batu dan Dibanting Warga, Ini Kronologinya

Sediakan sembako di depan rumah

Sudah beberapa pekan ini, Whempy dan keluarganya menyediakan sembako bagi warga yang membutuhkan.

Dia mengemas sembako tersebut dalam wadah plastik, lalu menaruhnya pada bangku panjang di depan rumahnya yang berhadapan dengan jalan raya.

Selain paket sembako, dia juga kerap memanfaatkan hasil panenan ladangnya. Jika panen sayuran, dia akan mencantolkan aneka sayur-mayur, begitu juga saat mereka memanen singkong.

Siapa pun boleh mengambil sembako tersebut. Siapa pun juga boleh ikut mengisi bangku maupun cantolan sembako tersebut.

Baca juga: Usai Ambil Paksa Jenazah Covid-19 dari RS, 2 Orang Positif Corona

 

Whempy dan rekan-rekannya dalam aksi cantol sembako.Dok.Whempy Christyanto Whempy dan rekan-rekannya dalam aksi cantol sembako.
Jual tas koleksi demi bantu warga

Bahkan demi menjaga konsistensi gerakan itu, pria 40 tahun tersebut rela menjual beberapa tas koleksi milik istrinya, Iswati.

Koleksi tas tersebut sudah sejak beberapa hari yang lalu dia tawarkan secara daring di lapak jual beli yang ada di Facebook.

"Itu tas milik istri saya," ujar Whempy.

Beberapa merek koleksi tas tersebut meliputi Guess, Elle, Palomino, maupun Bellagio. Whempy mengaku siap banting harga supaya tas tersebut segera laku.

"Kegiatan saya beberapa hari ini sudah dijagakne (ditunggu-tunggu) masyarakat, mas. Kalau sampai berhenti, saya enggak tega. Enggak tahu gimana caranya, (cantol sembako) mesti lumintu (berlanjut terus)," lanjut bapak dari Galang Mahasena ini.

Baca juga: 91 Warga Satu Kelurahan Isoman, Masyarakat di Kota Malang Gotong Royong Memasak

Dorongan rasa kemanusiaan

Ilustrasi kelaparanShutterstock Ilustrasi kelaparan

Whempy menjelaskan, dirinya melakukan itu semua karena dorongan rasa kemanusiaan.

Jiwanya tergerak saat melihat kondisi masyarakat, terutama kalangan ekonomi lemah, yang terpuruk akibat pandemi.

Situasi ini, menurutnya, sebenarnya juga dirasakan oleh warga kalangan ekonomi mapan, namun mereka masih bisa bertahan dengan tabungan.

Situasi berbeda bagi kalangan warga yang mempunyai pendapatan hari ini sekaligus untuk kebutuhan hari itu juga.

"Kami berusaha berbagi dengan saudara-saudara yang membutuhkan di tengah kondisi yang sulit ini. Walaupun kondisi bisnis keluarga kami juga sedang turun drastis bahkan tutup, mas," ungkap Whempy.

Whempy bercerita, dia sendiri juga turut terdampak pandemi.

Beberapa usahanya berupa tujuh rumah makan dengan nama Kurnia Group yang tersebar di Jawa Bali maupun usaha bus pariwisatanya, tidak ada yang beroperasi sama sekali.

Meski demikian, dia mencoba terus bertahan dengan mencari usaha lainnya. Salah satunya adalah jasa penginapan atau hotel berjejaring di daerah Kampung Inggris, Pare, Kediri.

Baca juga: Kisah Pilu Isnandar, Terpaksa Jual Rumah untuk Makan, 3 Tahun Tak Bisa Kerja karena Sakit

Perbuatan baik yang menyebar

Whempy mengatakan, aksi cantol sembako yang dilakukannyaa sejak beberapa minggu lalu, juga mendapatkan dukungan dari kolega maupun masyarakat umum.

Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang kemudian turut ambil bagian. Ada yang menyumbang sembako, hasil panenan, ada pula yang menyokong uang untuk pembelian sembako.

"Ini tadi juga ada bantuan sayur sawi dari tetangga sebelah, Bu Ivon Depot Wong Ayu. Juga ada dari dr Indra Direktur RS Amelia Pare ," kata Whempy, Jumat (23/7/2021).

Namun, dia menyatakan hari ini, Jumat (23/7/2021), adalah hari terakhir dia melakukan aksinya.

Whempy mengaku terpaksa menghentikan aksinya tersebut karena telah kehabisan anggaran. 

Namun dia tetap akan membuka kembali aksi tersebut jika ada pihak yang turut serta membantunya.

"Semoga tanggal 26 nanti (selepas PPKM) ekonomi kembali bergeliat lagi," harapnya.

Aksi kemanusiaan lainnya

Beberapa warga lain yang turut ambil peran adalah masyarakat yang tergabung dalam komunitas Kediri Cat Lover (KCL) yang ada di Kota Kediri.

Komunitas tersebut turut tergerak membantu sesama warga yang terdampak pandemi. Mereka membuka donasi secara internal kepada para anggotanya.

Dari hasil donasi sesuai kemampuan para anggotanya itu, terkumpul uang Rp 5 juta.

"Uang tersebut kemudian kami serahkan ke Pemkot Kediri," ujar Fandi Rahmat, salah satu anggota KCL.

Ada juga warga biasa lainnya yang secara swadaya turun tangan. Misalnya Robit Mujiburahman yang kerap membagi makanan untuk warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com