Jual tas koleksi demi bantu warga
Bahkan demi menjaga konsistensi gerakan itu, pria 40 tahun tersebut rela menjual beberapa tas koleksi milik istrinya, Iswati.
Koleksi tas tersebut sudah sejak beberapa hari yang lalu dia tawarkan secara daring di lapak jual beli yang ada di Facebook.
"Itu tas milik istri saya," ujar Whempy.
Beberapa merek koleksi tas tersebut meliputi Guess, Elle, Palomino, maupun Bellagio. Whempy mengaku siap banting harga supaya tas tersebut segera laku.
"Kegiatan saya beberapa hari ini sudah dijagakne (ditunggu-tunggu) masyarakat, mas. Kalau sampai berhenti, saya enggak tega. Enggak tahu gimana caranya, (cantol sembako) mesti lumintu (berlanjut terus)," lanjut bapak dari Galang Mahasena ini.
Baca juga: 91 Warga Satu Kelurahan Isoman, Masyarakat di Kota Malang Gotong Royong Memasak
Dorongan rasa kemanusiaan
Whempy menjelaskan, dirinya melakukan itu semua karena dorongan rasa kemanusiaan.
Jiwanya tergerak saat melihat kondisi masyarakat, terutama kalangan ekonomi lemah, yang terpuruk akibat pandemi.
Situasi ini, menurutnya, sebenarnya juga dirasakan oleh warga kalangan ekonomi mapan, namun mereka masih bisa bertahan dengan tabungan.
Situasi berbeda bagi kalangan warga yang mempunyai pendapatan hari ini sekaligus untuk kebutuhan hari itu juga.
"Kami berusaha berbagi dengan saudara-saudara yang membutuhkan di tengah kondisi yang sulit ini. Walaupun kondisi bisnis keluarga kami juga sedang turun drastis bahkan tutup, mas," ungkap Whempy.
Whempy bercerita, dia sendiri juga turut terdampak pandemi.
Beberapa usahanya berupa tujuh rumah makan dengan nama Kurnia Group yang tersebar di Jawa Bali maupun usaha bus pariwisatanya, tidak ada yang beroperasi sama sekali.
Meski demikian, dia mencoba terus bertahan dengan mencari usaha lainnya. Salah satunya adalah jasa penginapan atau hotel berjejaring di daerah Kampung Inggris, Pare, Kediri.
Baca juga: Kisah Pilu Isnandar, Terpaksa Jual Rumah untuk Makan, 3 Tahun Tak Bisa Kerja karena Sakit