YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Bayu Satria Wiratama menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat belum memberikan dampak penurunan jumlah kasus positif Covid-19.
Bayu Satria menyarankan agar pemerintah gencar melakukan program vaksinasi agar herd immunity segera tercapai.
"Belum terlihat penurunannya, kalaupun turun diikuti jumlah tes yang turun juga. Kalau jumlah yang dites turun otomatis jumlah kasus turun juga. Bisa dilihat dari positivity rate yang cenderung stabil," ujar Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama dalam keterangan tertulis Humas UGM, Jumat (23/07/2021).
Baca juga: Remaja 15 Tahun Korban Perdagangan Orang Dianiaya dan Diperas Majikan di Malaysia
Bayu Satria menyampaikan, jumlah kasus yang meningkat kemungkinan sudah terjadi sejak lama. Namun tidak terpantau karena jumlah tes yang masih minim.
Mungkin sekali di bulan Juni sudah tinggi kasusnya namun banyak yang tanpa diketahui.
"Kita tidak pernah bisa cukup testingnya sehingga data yang ada itu tidak mencerminkan yang sebenarnya. Bahkan diduga sejak Mei banyak kasus yang tidak terdeteksi sudah ada di masyarakat makanya bisa naik sangat tinggi di Juli," ungkapnya.
Tingginya kasus positif Covid-19 dalam dua bulan terakhir ini, lanjutnya, tidak berhubungan dengan efek dari gencarnya program vaksinasi. Faktornya karena masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan.
"Bukan karena vaksinnya, karena vaksin aman dan tidak akan menyebabkan sakit Covid-19. Yang mungkin terjadi adalah pelaksanaannya yang tidak terkendali dan menyebabkan 5M tidak bisa dijaga," tuturnya.
Baca juga: Dilaporkan Dugaan Kehamilan Palsu, Korban Penganiayaan Satpol PP: Saya Serahkan kepada Allah
Bayu Satria menyarankan agar pemerintah gencar melakukan program vaksinasi. Sehingga herd immunity bisa segera tercapai.
Namun, apabila laju vaksinasi harian masih rendah maka target bulan September untuk herd immunity di Jawa -Bali akan sulit.
"Laju vaksinasi harian kita masih sangat rendah. Kecuali kita bisa 2 juta sehari," tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.