Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Perempuan Lajang Trauma Periksa Kesehatan Reproduksi, Dicap Dosa hingga Anjuran Menikah Dulu

Kompas.com - 23/07/2021, 11:20 WIB
Rachmawati

Editor

Dokter tanpa stigma

Gabriella Sandranila (33), dokter pendiri gerakan Dokter Tanpa Stigma, mengatakan kejadian seperti yang dialami Nina dan Nada, kerap dialami perempuan berstatus lajang, saat hendak memeriksakan kesehatan reproduksi.

Stigma juga kerap disematkan beberapa tenaga kesehatan pada perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual, remaja yang mengalami kehamilan tak direncanakan, hingga Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), katanya.

Ia membeberkan penyebabnya.

Baca juga: Hak Kesehatan Reproduksi Perempuan Cegah Kematian Ibu

"Pertama, kurikulum kita [kedokteran] memang tidak ada perspekif gendernya sampai sekarang. Dari dari zaman dulu saya masuk angkatan 2005, sampai sekarang, kurikulum masih sama aja, masih tidak ada perspektif gender," ujar Gabriella yang menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Universitas Airlangga, Surabaya.

Alasan lain, ujarnya, adalah karena faktor keyakinan sejumlah staf medis.

"Yang kedua karena itu keyakinan agamanya sangat kuat dan sangat kental sekali di dalam kehidupan sehari-hari individunya.

"Sulitnya tenaga-tenaga medis banyak yang tidak memisahkan itu," katanya.

Baca juga: Tips Pulihkan Organ Reproduksi dan Kesuburan dari Dalam Rumah

Gabriella Sandranila mengatakan seringkali staf medis tak memisahkan keyakinan pribadi dengan pekerjaan mereka.Gabriella Sandranila Gabriella Sandranila mengatakan seringkali staf medis tak memisahkan keyakinan pribadi dengan pekerjaan mereka.
Hal itu, lanjutnya, merugikan pasien karena bisa membuat mereka tidak mau ke dokter karena berpikir akan dihakimi lagi.

Akibatnya, mereka bisa saja mencari jawaban atas keluhan kesehatan mereka di tempat yang tidak seharusnya, seperti di internet, atau tempat alternatif lainnya.

Di Indonesia sendiri, menurut data Kementerian Kesehatan, capaian program pendeteksian dini nasional masih berada di 12,5%. Angka itu jauh di bawah target 50% dari yang dibuat pemerintah.

Gabriella mengaku, dulu juga kerap menghakimi pasien, suatu sikap yang kemudian berubah setelah ia secara mandiri belajar soal feminisme dan gender.

Baca juga: Seorang Ibu Melahirkan Tanpa Merasa Hamil, Dinkes Cianjur Sebut Pentingnya Kesehatan Reproduksi

Itulah alasan dia membuat gerakan Dokter Tanpa Stigma tahun 2019, yang hingga kini aktif berkampanye di media sosial.

"Akhirnya saya berpikir, apa yang bisa saya lakukan untuk menjembatani antara tenaga medis sama masyarakat atau pasien.

"Karena hal-hal seperti ini, tindakan-tindakan stigmatis diskriminatif atau yang tidak mengenakkan itu biasanya hanya dari pasien-pasien aja. Mereka biasanya kan cuma mengeluh, tapi dari tenaga medisnya silent, kayak nggak terjadi apa-apa," ujarnya.

Gerakan yang diasuhnya, selama pandemi banyak mengadakan kegiatan diskusi atau webinar, yang mengajak pihak perwakilan masyarakat, termasuk yang oleh Gabriella disebut sebagai kelompok yang sering "dimarginalkan", dan kalangan dokter.

Mereka bersama-sama membahas topik yang sering dianggap tabu, seperti menstruasi hingga hak kesehatan seksual.

Baca juga: Reproduksi: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya

Bagaimana agar layanan kesehatan semakin ramah?

Meski pasien sudah menikah, dalam beberapa kasus, dokter tetap enggan memberikan pap smear pada perempuan yang statusnya masih lajang.Getty Images Meski pasien sudah menikah, dalam beberapa kasus, dokter tetap enggan memberikan pap smear pada perempuan yang statusnya masih lajang.
Menurut Gabriella Sandranila, butuh perubahan sistemik dalam pendidikan kedokteran agar tenaga kesehatan memahami perihal gender dan HAM.

Hal senada diutarakan Putri Widi Saraswati, dokter yang juga peneliti kesehatan reproduksi.

Bias gender di kalangan staf medis, yang disebutnya dibentuk oleh masyarakat, perlu dikikis mulai dari pendidikan.

"Cara berpikir, cara memandang, lensa yang dipakai itu sudah dibentuk dari pendidikan. Jadi yang diubah memang harusnya dari sistem pendidikan lebih dulu dan dunia kerjanya.

"Bagaimana caranya kita menyadari dan memutus bias-bias itu," kata Putri.

Baca juga: Ahli: Jangan Anggap Tabu Pendidikan Seksual dan Kesehatan Reproduksi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com