MALANG, KOMPAS.com - Jumlah warga di Kelurahan Gadang, Kota Malang yang menjalani isolasi mandiri (isoman) terus bertambah hingga kini jumlahnya mencapai lebih dari 90 orang.
Warga Kelurahan Gadang tak tinggal diam. Mereka bergotong royong membangun dapur umum untuk warga yang sedang menjalani isoman akibat Covid-19.
Secara swadaya, masyarakat membuat makanan untuk didistribusikan kepada semua warga di kelurahan itu yang sedang menjalankan isoman.
Baca juga: 1.634 Pasien Covid-19 di Kota Malang Jalani Isoman, Dinkes: 7,8 Persen Meninggal
Ketua RW 3 Kelurahan Gadang, Effendy mengatakan, dapur umum itu didirikan atas keprihatinannya terhadap warga yang harus menjalani isolasi mandiri.
"Melihat situasi yang semakin banyak warga yang harus isolasi mandiri, kita sebagai tokoh dan warga punya ide untuk mendirikan dapur umum. Saya yakin nanti dari kepedulian masyarakat Insya Allah dapur umum ini bisa jalan," katanya, Kamis (22/7/2021).
Dapur umum yang didirikan di gang 17B RT 5 RW 3 itu lantas mencakup seluruh kebutuhan warga yang isoman di Kelurahan Gadang.
91 orang jalani isoman
Effendy mengatakan, dapur umum itu mulai beroperasi pada 16 Juli 2021. Saat itu, daftar warga di Kelurahan Gadang yang isoman sebanyak 59 orang.
Jumlah warga yang isoman terus bertambah. Per Kamis (22/7/2021), terdapat 91 warga yang menjalani isoman.
Mereka adalah warga yang terinfeksi Covid-19 berdasarkan tes swab PCR dan tes cepat antigen serta warga yang kontak erat dengan warga yang terinfeksi.
Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkonfirmasi, seluruh anggota keluarganya menjalani isoman sebagai orang dengan status kontak erat.
Baca juga: Diawasi Petugas Puskesmas, Bantuan Obat Gratis bagi Warga Isoman Terus Dilakukan
"Setiap hari kita update data warga yang isoman. Data kita kerja sama dengan Puskesmas dan tokoh-tokoh warga," jelasnya.
Dapur umum itu mendistribusikan makanan siap saji setiap dua kali sehari. Yakni pagi sekitar pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB dan sore hari pukul 15.00 hingga 16.00 WIB.
Proses distribusi melibatkan relawan dan kader posyandu. Makanan yang dikemas dalam wadah kotak itu di antar ke setiap rumah warga yang isoman.
"Proses pengiriman kita melibatkan relawan dari kader posyandu dan tokoh masyarakat," katanya.
Menu makanan sesuai dengan kebutuhan gizi
Sementara itu, proses pembuatan menu makanan bekerja sama dengan puskesmas setempat.
Petugas yang menyiapkan makanan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak puskesmas supaya makanan yang didistribusikan sesuai dengan kebutuhan gizi warga yang isoman.
Lurah Gadang, Denny Surya Wardhana mengatakan, warga di kelurahannya banyak yang harus menjalani isoman karena rumah sakit rujukan dan safe house tidak lagi bisa menampung.
"Kenapa kok sampai isolasi mandiri di rumah masing-masing, karena rumah sakit lapangan dan safehouse terbatas," katanya.
Baca juga: Warung di Magelang Ini Sediakan Penyetan Gratis untuk Warga yang Isoman
Denny mengatakan, adanya dapur umum itu berefek domino. Selain mendapatkan makanan, warga yang sedang isoman juga merasa diperhatikan oleh warga di lingkungannya.
Menurutnya, hal ini mengubah pola pikir yang sebelumnya merasa terkucilkan saat terinfeksi Covid-19, sekarang mereka mendapat dorongan untuk sembuh.
Warga tidak takut lagi untuk menyatakan kondisi kesehatannya yang disebabkan oleh Covid-19.
"Dulu kalau kita tanya kepada yang terpapar, mereka menolak (menyatakan positif Covid-19) bukan karena sakitnya, tapi karena respons dari masyarakat. Sekarang, dengan kepedulian seperti ini, warga tidak menunjukkan hal yang negatif, justru warga menunjukkan simpatinya. Mereka mendukung yang isoman supaya cepat sembuh," jelasnya.
Warga menganggap Covid-19 sebagai persoalan bersama dan harus dihadapi secara bersama-sama pula.
"Dengan seperti ini mereka merasa tidak sendirian. Karena ini bukan aib, bukan hal yang harus ditutupi," jelasnya.
Tiga warga meninggal saat isoman
Supaya kesehatannya terpantau, pihaknya bekerja sama dengan puskesmas untuk memonitor kondisi setiap warga yang isoman.
Meski begitu, tetap ada warga yang meninggal saat isoman. Pada lonjakan kasus kali ini, sudah ada tiga warga di Kelurahan Gadang yang meninggal saat isoman. Dua warga di RW 4 dan satu warga di RW 5.
Mereka sudah dalam kondisi kritis, namun tidak mendapat tempat untuk menjalani perawatan di rumah sakit.
"Jadi kondisinya mereka menjalani isoman. Rumah sakit sedang penuh dan mereka kritis. Akhirnya tidak tertangani," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.