KOMPAS.com – Ima (19) sudah hampir dua pekan menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya di daerah Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat.
Saat ini kondisinya berangsur-angsur membaik meski masih punya masalah di penciuman.
Ima mengatakan, sebelum terpapar virus corona, dia sempat mengabaikan protokol kesehatan.
“Waktu itu main ke rumah teman tidak pakai masker. Dari situ mulai terasa gejala,” ujar dia, Senin (19/7/2021).
Setelah tahu terjangkit Covid-19, Ima memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri.
Baca juga: Jika PPKM Darurat Diperpanjang, Saya Akan Serahkan Seluruh Karyawan ke Negara agar Diberi Makan
Namun, ternyata pabrik yang baru menerimanya kerja akhirnya memutuskan memecat Ima karena dinilai tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
"Sudah diterima kerja kemarin di pabrik di bagian admin, tapi diberhentikan begitu saja karena harus isoman ini," ucapnya.
Sempat tak dapat bantuan
Ima menuturkan, dia sempat tidak mendapatkan bantuan dari siapa pun selama menjalani isoman.
Dia kemudian melihat sebuah unggahan di media sosial yang menawarkan bantuan dan memberanikan diri untuk menghubungi nomor yang tercantum.
“Awalnya ragu, benar enggak ya. Ternyata benar, ini saya sudah dua kali dikirim bantuan. Terima kasih orang baik,” ucapnya.
Dibantu Wisnu
Ternyata, nomor bantuan yang dihubungi Ima merupakan nomor seorang relawan bernama Wisnu Sopian (25).
Sejak 8 Juli, pemuda asal Cipanas, Cianjur, ini blusukan ke sejumlah tempat untuk memasok kebutuhan warga isoman berupa makanan, vitamin, suplemen, buah-buahan, susu bayi, dan popok.
Hingga kini Wisnu sudah mengirimkan bantuan kepada 33 warga isoman yang tersebar di sejumlah tempat, mulai di permukiman padat penduduk hingga ke perkampungan.