MALANG, KOMPAS.com - Angka pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di Kota Malang sebanyak 1.634 orang. Hal ini berdasarkan data dari new all records (NAR).
"Pasien isoman yang masuk di catatan berarti yang konfirmasi positif dengan swab PCR, jumlahnya 1.634. Jadi yang terkonfirmasi lewat swab PCR dan masuk di new all records (NAR) 1.634 yang isoman," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Mu'arif di Balai Kota Malang, Kamis (22/7/2021).
Diperkirakan, jumlah pasien Covid-19 yang isoman melebihi angka yang tercatat di NAR.
Sebab, menurut Husnul, banyak pasien Covid-19 yang Isoman hanya berdasarkan pada tes cepat antigen dan tidak melapor. Sedangkan, data di NAR hanya berdasarkan pada hasil tes swab PCR.
"Yang Isoman ada swab antigen tapi belum terlaporkan ke Puskesmas sehingga mereka isolasi mandiri lagi tanpa melaporkan ke RT RW-nya. Ini yang luput dari pantauan," jelasnya.
Baca juga: Ketahuan Bawa Kartu Vaksin dan Surat PCR Palsu, Penumpang Pesawat Ini Mengaku Bayar Rp 750.000
Sesuai dengan mekanisme, Husnul mengatakan, seharusnya warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 melapor ke Puskesmas setempat. Baik konfirmasi melalui tes swab PCR atau tes cepat antigen.
"Sehingga nanti Puskesmas ini yang akan melakukan pemantauan sehari-hari. Baik secara daring maupun bisa sekali-kali dikunjungi," kata Husnul.
Petugas medis akan memantau kondisi pasien dan obat-obatan yang dikonsumsi.
"Pemantauannya apa, klinis, obat-obatan sehingga perjalanan klinisnya kita ketahui. Oh, ini tetap isoman di rumah atau waktunya untuk dirujuk ke rumah sakit. Sehingga ini mengurangi kasus-kasus yang terlambat untuk dilakukan rujukan," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data NAR, persentase kesembuhan pasien Covid-19 yang isoman masih di bawah 82 persen. Sedangkan angka kematiannya sebesar 7,8 persen.
"Kesembuhan kita terakhir turun karena auto rilisnya NAR masih banyak (pasien yang Isoman). Jadi kita masih di bawah 82 persen. Kalau kematian kita berada di 7,8 persen, turun dari yang sebelumnya 10,1 persen," katanya.
Husnul mengatakan, data kesembuhan dan kematian pasien yang isoman itu bisa tidak sama dengan fakta di lapangan.
Baca juga: Terungkap, Ini Cerita di Balik Video Viral Teror Ketok Pintu Tengah Malam di Malang
Sebab, masih banyak pasien Covid-19 yang isoman tak melapor ke puskesmas.
"Mereka yang isolasi mandiri, seperti yang kita sebutkan tadi yang tanpa pantauan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas, itu tidak tercatat di dalam sistem konfirmasi yang ada di Dinas Kesehatan. Sehingga kalau pun dia ada kasus meniggal, tetap kita catat, tapi daftar nama ini belum masuk di dalam NAR-nya itu. Kita tidak bisa merilis yang sebelumnya tidak ada di daftar," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.