KOMPAS.com - Kisah sedih datang dari seorang pedagang di Garut. Uang Rp 2,9 juta milik Yadi Supardi rusak dimakan rayap.
Rencananya uang tersebut akan ia belikan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini.
Yadi adalah warga Kampung Cimaragas Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu,Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ia memiliki warung kecil di depan Kantor Kecamatan Garut Kota.
Baca juga: Alasan Mengapa Domba Garut Sangat Istimewa Menurut Peneliti
Dikutip dari Tribunnews.com, Yadi mengumpulkan uang miliknya sejak setahun terakhir terakhir karena ingin bisa berkurban.
Padahal selama pandemi, warung kecil miliknya sepi pembeli karena penyekatan sehinggaa tak banyak warga yang datang ke warungya.
"Uang tabungan itu saya selipkan di suatu tempat, pas saya buka ternyata rusak dimakan rayap terpaksa gagal kurban tahun ini, mungkin tahun depan semoga ada kesempatan," ucapnya.
Ia bercerita awalnya sempat diajak kurban kolektif dengan membeli seekor sapi oleh keluarganya. Namun ia menolak karena ingin berkurban sendiri dengan membeli seekor domba.
Baca juga: Ada Sejak Abad Ke-7 Masehi, Ini Keunggulan Domba Garut Menurut Pakar Unpad
"Uang yang terkumpul untuk domba itu Rp 2,9 juta. Andai dulu saya ikut menabung bersama saudara mungkin hari ini bisa kurban sapi bersama," ungkap Yadi.
Yadi hanya bisa bersabar dan meyakini bahwa peristiwa ini sudah kehendak Tuhan.
"Masih beruntung yang hancur itu adalah uang, bukan kesehatan, alhmdulillah saya masih bisa bersyukur hari ini bisa diberi kesehatan sama Allah, meskipun saya tidak punya banyak harta," ungkapnya.
Anggota kepolisian di Polsek Garut kemudian mengumpulkan uang untuk membeli domba dan diserahkan kepada Yadi.
"Kami galang dana dari anggota, alhamdulillah terkumpul untuk beli seekor domba untuk diserahkan ke Pak Yadi," ujar Kapolsek Garut Kota Kompol Deden Mulyana, Rabu (21/7/2021).
Ia menambahkan, Yadi adalah warga Kecamatan Cilawu, tapi kesehariannya berjualan di kantin kantor Kecamatan Garut Kota.
Baca juga: Video Pengendara Tuduh Gereja Gelar Ibadah Saat PPKM Darurat di Garut, Ternyata Vaksinasi Massal