JAYAPURA, KOMPAS.com - Lebih dari satu tahun pandemi Covid-19 melanda dunia. Jutaan manusia telah dipastikan pernah terinfeksi virus tersebut.
Umumnya mereka yang terpapar Covid-19 mengalami gangguan pada paru-paru.
Tak heran, dokter spesialis paru menjadi tenaga kesehatan yang paling rentan tertular karena tiap harinya harus memantau keadaan para pasien.
Baca juga: Kisah Pilu Isnandar, Terpaksa Jual Rumah untuk Makan, 3 Tahun Tak Bisa Kerja karena Sakit
Hal tersebut dialami oleh dr Victor Paulus Manuhutu, SpP, dokter spesialis paru di Jayapura.
Ia kini harus dikarantina di RS Provita karena terpapar Covid-19. Bukan hanya dirinya, istri dan anak Victor juga dinyatakan positif.
"Saya lagi dirawat di Provita, kami sekeluarga positif," ujar Victor melalui pesan singkat, Rabu (21/7/2021).
Rasakan gejala
Dia mengaku mulai merasakan gejala sejak Jumat (16/7/2021), tetapi masih bekerja.
Sebagai dokter spesialis paru, Victor merawat pasien di tiga rumah sakit, yaitu RSUD Jayapura, RS Provita, dan RS Bhayangkara Jayapura.
Merasa kondisinya terus menurun dan mengalami demam, Victor akhirnya memilih untuk memeriksakan diri pada Minggu (18/7/2021) dan dinyatakan positif.
Victor dan keluarganya kemudian dirawat di RS Provita hingga saat ini.
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Gubernur Khofifah : Saya Minta Maaf
Tetap melakukan kewajiban secara daring meski sakit
Meski dalam keadaan sakit, Victor memilih tetap melakukan kewajibannya sebagai dokter melalui cara daring.
Hal ini ia lakukan karena jumlah dokter spesialis paru di Jayapura sangat sedikit.
Dengan kondisi pandemi saat ini, tenaga mereka sangat dibutuhkan untuk menangani pasien yang terpapar Covid-19.
"Saya tangani di tiga rumah sakit, tapi di RS Provita, kawan saya spesialis paru dan spesialis penyakit dalam back up saya, lalu di dua rumah sakit lainnya asisten yang back up lalu laporkan kepada saya melalui telepon atau video call," terang Victor.
Baca juga: Bandara dan Pelabuhan di Papua Akan Segera Ditutup oleh Gubernur, Ini Penyebabnya
Panggilan kemanusiaan
Menurut dia, panggilan kemanusiaan sebagai dokter membuatnya tetap kuat menjalankan tugas, antara lain menganalisis kondisi pasien Covid-19.
Ia juga tidak menginginkan beban berat sesama dokter spesialis paru akan semakin berat bila ia tidak membantu melayani pasien.
"Teman SpP saya juga handle pasien sama banyak, demi kemanusiaan, mau gimana lagi Kasihan teman-teman saya seperti dr Theo, kalau selama saya sakit beliau handle semua, bisa sakit juga nanti," tutur dia.
Baca juga: Kisah Pilu Isnandar, Terpaksa Jual Rumah untuk Makan, 3 Tahun Tak Bisa Kerja karena Sakit
Pasien datang dalam kondisi berat
Victor mengungkapkan, kondisi pasien Covid-19 pada saat ini dibanding pandemi gelombang pertama sangat berbeda.
Saat ini pasien umumnya datang sudah dalam kondisi berat.
"Jelas beda, gelombang kedua ini rata-rata pasien kondisi berat," kata Victor.
Terkait dari mana ia bisa terpapar Covid-19, Victor meyakini bahwa dia tertular dari pasien yang ia rawat.
"Saya tiap hari terpapar banyak pasien di poli, capek, stres, ya akhirnya sakit juga," ujarnya.
Baca juga: Saya Yakin Waktu Diangkat ke Bed, Istri Saya Sudah Meninggal
Keterbatasan jumlah dokter spesialis memaksa mereka yang ikut terpapar harus tetap bertugas merawat pasien.
"Pada teman-teman yang pada sakit ringan hingga sedang, ia masih mendedikasikan profesi mereka untuk merawat pasien. Ada teman yang sakitnya berat, tapi dia masih menerima konsultasi, tapi dengan video call dia masih bisa memberikan saran," kata Silwanus.
Khusus untuk dokter spesialis paru yang sangat dibutuhkan pada masa pandemi, Silwanus menyebut jumlahnya sangat minim.
Baca juga: Sinyal Indonesia Akhirnya Berjaya di Perbatasan Timor Leste
Saat ini tidak hanya dr Victor Paulus Manuhutu, SpP yang tengah terpapar Covid-19. Namun, ia tidak mau menyebutkan jumlahnya.
"Di Jayapura hanya ada empat dokter paru, ada lebih dari satu yang saat ini positif," kata dia.
Hingga Selasa (20/7/2021), jumlah pasien Covid-19 yang terkonfirmasi mencapai 30.634 kasus.
Dari jumlah tersebut, 5.355 pasien masih dirawat, 24.613 sembuh, dan 666 orang meninggal dunia.
Hingga saat ini, sudah 10 pasien Covid-19 di Merauke yang dipastikan terpapar varian Delta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.