KOMPAS.com - Camat Kota Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tewas gantung diri di rumah milik orangtuanya, Selasa (20/7/2021) siang.
Korban yang berinsial DRM diduga depresi usai istrinya meninggal karena Covid-19.
"Dimungkinkan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dikarenakan depresi semenjak meninggalnya istri korban karena Covid-19," ujar Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono kepada Kompas.com, Selasa sore.
Baca juga: Begini Kata Ganjar Jika PPKM Darurat Diperpanjang oleh Pemerintah
Dugaan itu diperkuat dengan kesaksian kerabat yang menyebut korban sering menyendiri usai istrinya meninggal.
Selain itu, DRM juga jarang berkomunikasi dengan keluarganya.
Saat melakukan pemeriksaan, polisi menemukan secarik surat di saku korban. Menurut Handrio, surat tersebut ditujukan kepada Kapolres Sumba Timur.
"Isinya meminta kepada pihak kepolisian agar jenazah korban jangan dilakukan autopsi, karena apa yang dilakukan oleh korban atas keinginan sendiri," kata Handrio.
Baca juga: Daripada Tidak Berfungsi, Lebih Baik Hotel Jadi Tempat Isoman
Menurut Handrio, sebelum ditemukan tewas gantung diri, DRM sempat pamit ingin istirahat ke saksi KNR (17) dan LL (70).
Korban kuga meminta kedua saksi itu menutup semua pintu dan jendela di rumah sekitar pukul 11.20 Wita, Selasa siang.
Kemudian KNR pergi bermain di sebuah bengkel dekat rumah. Sementara LL duduk di pendopo bagian depan rumah panggung tersebut.
Baca juga: BERITA FOTO: Sepinya Jalanan Saat PPKM Darurat di Beberapa Sudut Kota
Setelah itu, seorang saksi lain berinisial KKJ (40) berkunjung ke rumah itu.
Saat KKJ hendak masuk ke dalam rumah, saksi LL mengingatkan KKJ agar membuka pintu secara pelan. Sebab, DRM sedang istirahat di dalam rumah.
"Saat KKJ membuka pintu dan masuk ke dalam rumah, saksi tidak melihat korban di tempat tidur. KKJ hanya melihat sendal milik korban dan tikar yang tersimpan di ruangan tengah," papar Handrio.
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Gantung Diri, Camat Kota Waingapu Sempat Pamit Istirahat
Setelah itu kedua saksi segera mencari korban di ruangan itu. Saat keduanya masuk ke dalam kamar milik saksi LL, mereka mendapati korban dalam posisi tergantung dekat dinding kamar.
"Korban ditemukan dalam kondisi muka sudah kehitaman," tutur Handrio.
DRM lalu segera dilarikan ke Rumah Sakit Kristen Lindimara, Sumba Timur.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dan, saat dibawah ke rumah sakit, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Handrio.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Penulis: Kontributor Sumba, Ignasius Sara | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.