Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ditemukan Tewas Gantung Diri, Camat Kota Waingapu Sempat Pamit Istirahat

Kompas.com - 21/07/2021, 11:21 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com - Warga Kampung Haumara, Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikejutkan dengan peristiwa dugaan bunuh diri DRM (45) pada Selasa (20/7/2021).

DRM merupakan Camat Kota Waingapu, Sumba Timur, NTT.

Korban ditemukan dalam posisi tergantung di kamar bagian belakang rumah milik orangtuanya di Kampung Haumara pada Selasa siang, pukul 11.30 Wita.

"Korban merupakan aparatur sipil negara (ASN) aktif yang masih menjabat sebagai Camat Kota Waingapu. Tidak ada yang mengetahui motif dari korban melakukan bunuh diri," kata Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono kepada Kompas.com, Selasa sore.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, DRM diduga depresi sejak istrinya meninggal dunia akibat Covid-19 pada 20 Mei 2021.

Sejak saat itu, korban mengalami susah tidur, sering menyendiri, dan jarang berkomunikasi dengan keluarga.

"Dimungkinkan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dikarenakan depresi semenjak meninggalnya istri korban karena Covid-19," ujar Handrio.

Baca juga: Diduga Depresi karena Istrinya Meninggal, Camat Kota Waingapu Bunuh Diri

Kronologi

Handrio menceritakan kronologi penemuan jenazah DRM di kamar belakang rumah.

Sebelumnya, DRM menyuruh saksi berinisial KNR (17) dan LL (70) menutup semua pintu dan jendela di rumah sekitar pukul 11.20 Wita, Selasa siang.

Kepada KNR dan LL, DRM beralasan ingin istirahat siang.

Kemudian KNR pergi bermain di sebuah bengkel dekat rumah. Sementara LL duduk di pendopo bagian depan rumah panggung tersebut.

Setelah itu, seorang saksi lain berinisial KKJ (40) berkunjung ke rumah itu.

Saat KKJ hendak masuk ke dalam rumah, saksi LL mengingatkan KKJ agar membuka pintu secara pelan. Sebab, DRM sedang istirahat di dalam rumah.

"Saat KKJ membuka pintu dan masuk ke dalam rumah, saksi tidak melihat korban di tempat tidur. KKJ hanya melihat sendal milik korban dan tikar yang tersimpan di ruangan tengah," papar Handrio.

 

KKJ kemudian memberitahu LL bahwa DRM tidak terlihat di tempat tidur. Lalu mereka mencari korban.

Pada saat keduanya masuk ke dalam kamar milik saksi LL, mereka mendapati korban dalam posisi tergantung dekat dinding kamar.

"Korban ditemukan dalam kondisi muka sudah kehitaman," tutur Handrio.

Saat itu, DRM menggunakan kemeja batik biru dan celana kain hitam. Kedua saksi berteriak sambil menangis ketika melihat kondisi korban.

Kemudian saksi KKJ langsung keluar dari rumah dan memberitahukan hal itu kepada keluarga yang lain berinisial MK.

Baca juga: Penjual Hewan Kurban di Surabaya: Berapa Pun Terjual Disyukuri Saja, Semoga Pandemi Segera Berakhir

"Setelah itu, KKJ mengambil parang dan memotong tali yang terikat pada leher korban. Kemudian para saksi dibantu oleh beberapa orang tetangga mengangkat korban dan melakukan upaya pertolongan pertama," kata Handrio.

"Karena kondisi korban yang tidak bisa ditangani, sehingga korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Kristen Lindimara dengan menggunakan kendaraan pribadi milik keluarga korban," ujar Handrio menambahkan.

DRM dinyatakan meninggal dunia setelah diperiksa secara medis di Rumah Sakit Kristen Lindimara, Sumba Timur.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dan, saat dibawah ke rumah sakit, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Handrio.

 

Saat ini, jenazah korban telah disemayamkan di rumah duka di Kampung Haumara.

Pantauan Kompas.com pada Selasa siang,  keluarga dan kerabat terus berdatangan untuk melayat jenazah korban di rumah duka.

Korban tulis surat untuk tidak dilakukan autopsi

Menurut Handrio, ada sebuah surat yang ditemukan di dalam saku kemeja korban. Surat tersebut, kata Handrio, ditujukan kepada Kapolres Sumba Timur.

"Isinya meminta kepada pihak kepolisian agar jenazah korban jangan dilakukan autopsi, karena apa yang dilakukan oleh korban atas keinginan sendiri," kata Handrio.

Ia menambahkan, berdasarkan temuan surat tersebut dapat dipastikan korban telah berencana mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Baca juga: Pemkot Ambon Mulai Salurkan Bansos PPKM, Warga Terdampak Terima 10 Kg Beras

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com