Cuci Jeroan Hewan Kurban, Pemuda Tenggelam di Sungai Brantas

KEDIRI, KOMPAS.com- Tim SAR gabungan turun lapangan melakukan pencarian terhadap seorang pemuda yang hanyut tenggelam di Sungai Brantas Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (20/7/2021).

Komandan Tim Pencarian Basarnas Pos Trenggalek, Andris, mengatakan, korban adalah Ismail (19), warga Dusun Bangsongan, Desa Sukoanyar, yang tenggelam saat mencuci jeroan kambing kurban.

"Sekitar pukul 10.00 WIB korban mencuci jeroan daging kurban kemudian sekitar pukul 11.45 WIB korban terpeleset dan tenggelam ke Sungai Brantas," ujar Andris kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Jeritan Pengemudi Becak Malioboro, Jalanan Sepi Saat PPKM, Hanya Berharap Bantuan Sembako dari Dermawan

Dalam upaya pencarian itu, Andris menambahkan, tim Basarnas telah menyisir lokasi sekitar titik hilangnya korban menggunakan sebuah perahu karet.

Selain itu, pencarian juga dilakukan dengan menyusuri wilayah bawah aliran sungai hingga radius hampir 500 meter.

"Hingga pukul 17.00 WIB hasilnya masih nihil," ungkap Andris.

Kepala Polsek Mojo Ajun Komisaris Priyono mengatakan, saat ini operasi pencarian dihentikan sementara karena memasuki malam.

"Akan dilanjutkan besok," ujar Priyono dihubungi, Rabu malam.

Baca juga: Berboncengan Keliling Semarang, Pasutri Ini Bagikan Ratusan Nasi Bungkus untuk Warga Kurang Mampu
Sementara itu, pada sekitar 13 kilometer arah hilir Sungai Brantas dari titik hilangnya korban Ismail juga terdapat operasi pencarian korban tenggelam lainnya.

Tepatnya, di Sungai Brantas wilayah Kecamatan Semampir, Kota Kediri.

Di wilayah itu, tim SAR gabungan tengah mencari Subandi (56), seorang penambang pasir tradisional yang hilang tenggelam sehari sebelumnya.

Menjelang Rabu sore, pencarian oleh tim Basarnas yang dikomandani oleh Imam Nahrowi tersebut dihentikan menyusul ditemukannya jasad Subandi.

"Korban ditemukan sekitar 5 kilometer dari titik hilangnya," ujar Doni, anggota Basarnas Pos Trenggalek untuk pencarian korban Subandi.

Jenazah warga Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang tersebut kemudian dievakuasi menuju rumah sakit untuk keperluan visum et repertum, sebelum diserahkan kepada keluarganya.