Situasi tragis yang menimpa Mbah Painah ini disebut terjadi karena sulitnya mengakses rumah sakit di masa pandemi.
Rangga mengungkapkan, jenazah bertahan di RSA dua jam sampai terbit surat keterangan kematian. Lantas, jasad Mbah Painah dikembalikan ke rumah duka.
“Dengan kondisi relawan PMI belum sempat sarapan hingga dompet tertinggal. Kami terpaksa minta tolong bantuan relawan PMI setempat nasi bungkus dan kopi untuk relawan kami,” kata Rangga.
Baca juga: Pasien Covid-19 RSUD Jayapura Melonjak, Krisis Oksigen, Banyak Nakes Terpapar
Painah merupakan korban tabrakan di Jalan Sentolo – Sermo, tak jauh dari kantor Kapanewon Pengasih, sekitar pukul 09.15 WIB.
Painah sedang mengendarai sepeda saat motor Honda Vario AB 3135 LLR yang berjalan searah, menabrak dirinya.
“Semula Honda Vario berjalan dari arah timur ke barat. Sampai TKP menabrak sepeda yang berjalan searah di depannya,” kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, Iptu Agus Kusnendar lewat pesan singkat.
Pengendara motor adalah seorang perempuan bernama Sudar (54) asal Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates.
Tidak seberat Painah, Sudar mengalami luka lecet pada tangan kanan dan kiri dan segera dilarikan ke klinik terdekat.
Karena kondisi Mbah Painah cukup parah, ia segera dilarikan ke rumah sakit. “Iya, (dibawa dengan ambulans) PMI,” kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.