Usir petugas
Tak hanya menolak kedatangan para petugas, keluarga bersama warga setempat nekat mengusir petugas.
Mereka pun mengejar petugas dan meneriaki petugas berbaju hamzat hingga lari terbirit-birit.
"Jadi petugas yang lain sudah jalan duluan. Sedangkan satu orang itu ketinggalan di belakang sehingga dikejar warga. Karena takut, sehingga dia lari," ungkap Farid.
Setelah para petugas pulang, keluarga bersama warga kemudian memakamkan jenazah almarhumah di tempat pemakaman umum Batukadera Kupang.
Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa di Kupang, Ini Langkah Kepolisian
Sebelumnya diberitakan, sebuah video sejumlah orang menggotong jenazah pasien yang diduga meninggal karena Covid-19, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 16 detik itu, terlihat sejumlah orang menggotong jenazah mayat dari dalam Rumah Sakit Umum Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jenazah tersebut, diketahui merupakan seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Air Mata, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, NTT.
Hal itu dibenarkan Ketua RT 07/RW 03, Kelurahan Airmata, Farid Belajam, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/7/2021) malam.
"Betul itu warga saya," kata Farid.
Menurut Farid, keluarga pasien yang meninggal di RSU Siloam, tidak terima karena divonis meninggal karena Covid-19.
Keluarga lalu memaksa menggotong jenazah untuk dibawa dan dimakamkan di pekuburan umum Batukadera, yang berada tak jauh dari rumah almarhumah.
"Jenazah almarhumah, sudah dimakamkan tadi siang sekitar pukul 11.30 Wita," kata Farid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.