SURABAYA, KOMPAS.com - Sehari menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah, penjual hewan kurban di Surabaya mengeluh tak memenuhi target penjualan.
Penjual lainnya memilih menyesuaikan harga dengan ukuran hewan kurban agar tetap bisa berjual.
Salah satu pedagang hewan kurban, Rahmat Wiyono mengatakan, banyak masjid yang tak menggelar penyembelihan hewan kurban saat pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan yang dikhawatirkan berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19.
"Penyebab lain, laju perekonomian juga terhambat karena pandemi Covid-19," kata Rahmat kepada Kompas.com di Jalan Ketintang Baru Selatan, Senin.
Baca juga: Sapi Kurban Jokowi di Surabaya Berbobot 1,2 Ton, Dijaga 6 Petugas Bergantian Selama 24 Jam
Tahun ini, Rahmat membawa 74 ekor sapi dari Probolinggo. Hingga hari ini, baru 64 sapi yang terjual.
Rahmat menjual berbagai jenis sapi, dari limosin, madura, hingga bali, dengan harga Rp 14 juta hingga Rp 31 juta.
"Masih lebih baik tahun kemarin, masih bisa laku 74 ekor sapi, meski target awal kami hanya laku 50 ekor sapi," jelasnya.
Sapi yang tak terjual saat momen Idul Adha terpaksa dijual di pasar hewan di daerah. Dampaknya, harga sapi itu turun drastis.
"Kalau dikembalikan ke peternak tidak mungkin, karena akan mengurangi kepercayaan saya kepada para peternak," ujarnya.
Rahmat mengatakan, penjualan sapi tahun ini menurun drastis dibandingkan tahun sebelum pandemi. Biasanya, menjelang Idul Adha, ia bisa menjual 120-135 ekor sapi.
"Berapa pun yang terjual disyukuri saja, semoga pandemi ini segera berakhir," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.