Menipisnya ketersediaan oksigen di Bali juga dirasakan sejumlah RS Swasta di Pulau Dewata.
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Bali Ida Bagus Gede Fajar Manuaba menyebutkan, ketersediaan oksigen di rumah sakit swasta dalam kategori krisis.
Sejumlah rumah sakit mulai berebut membeli oksigen gas.
"Kondisinya yang jelas amat krisis sehingga operasi elektif ditunda dan masalahnya menyeluruh (di seluruh rumah sakit swasta)," tuturnya.
Fajar menjelaskan, saat ini rumah sakit mengambil langkah penyesuaian terhadap keterbatasan oksigen.
Penyesuaian itu yakni menyeleksi pasien yang dirawat dan menunda tindakan efektif sampai ketersediaan oksigen normal.
Baca juga: PT Pusri Suplai 9 Ton Oksigen Cair ke Semua RS di Lampung
Komunikasi radio medik
Ia pun berharap Pemprov Bali memperkuat komunikasi berbasis radio medik untuk memantau ketersediaan oksigen.
"Saat ini kita mengandalkan grup WA jelas akan lemah dari segi kecepatan. Bukan tidak mungkin ada pandemi lain di masa datang jadi radio medik perlu ada namanya juga perang jadi komunikasi cepat utama," tuturnya.
Fajar juga mendorong agar Pemprov Bali membangun instalasi produksi oksigen cair sendiri. Apalagi ada 71 Rumah Sakit di Bali.
"Masalahnya tidak hanya Covid-19 yang perlu oksigen. Terima pasien Lakalantas saja kita takut tangani takut oksigen tidak cukup," pungkasnya.
Peningkatan kasus Covid-19 di Bali masih terus menunjukkan grafik yang meningkat dalam hitungan hari.
Bahkan untuk pertama kalinya kasus Covid-19 di Bali menyentuh angka 1.019 kasus pada Sabtu (17/7/2021) lalu. Angka itu merupakan kasus harian positif Covid-19 tertinggi selama Bali dihantam pandemi.
Sementara Minggu (18/7/2021) kemarin, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali sebanyak 944 orang.
Secara kumulatif, kasus positif Covid-19 di Bali mencapai 61.179 orang. Sebanyak 52.299 orang (85,49 persen) dinyatakan sembuh, 1.769 orang (2,89 persen) meninggal dunia, dan kasus aktif sebanyak 7.111 orang (11,62 persen).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.