BALI, KOMPAS.com - Kebutuhan oksigen di sejumlah rumah sakit (RS) di Bali meningkat seiring lonjakan kasus Covid-19 di Bali yang terus terjadi dalam hitungan hari.
Ketua Perhimpunan Seluruh Rumah Sakit (PERSI) Bali I Gusti Ngurah Anom mengatakan, kebutuhan oksigen di Bali naik 5 kali lipat.
Mirisnya, pasokan oksigen dari Pulau Jawa tersendat hingga membuat ketersediaan oksigen di Pulau Dewata semakin menipis.
"Kebutuhan oksigen naik sesuai dengan lonjakan kasus (Covid-19). Jadi hampir 4-5 kali lipat kebutuhan," kata Anom saat dihubungi, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Tepis Teguran Mendagri, Pemprov Bali Tegaskan Pencairan Insentif Nakes Tak Terlambat
Anom menjelaskan, Bali sendiri mengandalkan pasokan oksigen cair atau liquid dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Bali memiliki samator oksigen tabung atau gas, namun terbatas.
Di tengah keterbatasan itu, distributor hanya menyalurkan oksigen sekali sehari ke Bali dengan jumlah sekian ton.
Sedangkan produksi oksigen gas di Bali maksimal 700 ton per hari.
Dari pasokan yang ada tersebut, ketersediaan oksigen cair hanya bertahan maksimal dua hari.
"Kemampuannya tergantung pasien yang ditangani masing-masing RS. Biasanya hitungan jam 8-9 jam sampai dua hari," tuturnya.
Baca juga: Rekomendasi BNPB Turun, Bea Cukai Serahkan 200 Tabung Oksigen Hibah dari Singapura untuk Solo
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.