Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Protes Jenazah Bupati Eliaser Diterbangkan ke Lembata, Ini Tanggapan Satgas Covid-19 NTT

Kompas.com - 19/07/2021, 14:29 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah warganet memprotes perlakuan berbeda kepada almarhum Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur yang meninggal dengan status positif Covid-19.

Warganet di Nusa Tenggara Timur (NTT) menilai Eliaser diperlakukan berbeda dengan warga lainnya.

Eliaser meninggal di Rumah Sakit Umum Siloam, Kupang, Sabtu (18/7/2021) sore. Jenazah Eliaser yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes terakhir itu disemayamkan semalam di rumah sakit.

Pada Minggu (18/7/2021) pagi, jenazah Eliaser diterbangkan ke Lembata. Jenazah Eliaser lalu dimakamkan di kediaman pribadinya, Kuma Resor, Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan, Minggu pukul 10.00 Wita.

Warganet mempertanyakan perlakuan berbeda itu, karena jenazah Eliaser sampai diterbangkan dengan pesawat ke Lembata.

Salah satu warganet yang protes, Marsianus Vande menyampaikan keluhannya di grup Facebook Bicara Lembata New. 

Menurutnya, sebaiknya jenazah Eliaser dimakamkan di Kota Kupang.

"Masyarakat Lembata berada dalam situasi darurat Covid-19 karena itu sebaiknya jenazah bapak bupati dikuburkan saja di Kupang," tulis Marsianus.

Sementara itu, akun bernama Yhan menceritakan pengalaman pribadinya. Saudaranya barusaja meninggal akibat Covid-19 di Kota Kupang.

Namun, jenazah saudaranya itu tak diizinkan dibawa pulang ke kampung halaman di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca juga: Ini Sanksi yang Diterima 28 Anggota Satpol PP Ende Setelah Pesta Minuman Beralkohol

Jenazah itu akhirnya dikuburkan di pemakaman umum khusus Covid-19 di Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

"Kami tidak terima kebijakan pemerintah sangat memihak sesama pejabat, tolong gubernur janganlah mendiskriminasi warga," tulis Yhan.

Jaangan sampai, kata Yhan, masyarakat kecewa kemudian terjadi perampasan jenazah.

"Kami cuma minta keadilan," tulis dia lagi.

Yhan telah mengizinkan Kompas.com mengutip pernyataannya saat dihubungi lewat pesan Facebook.

Hal senada juga disampaikan pemilik akun Facebook, Ser Gap. Ia menilai perlakuan khusus itu menuai kontroversi.

Menurutnya, masyarakat bertanya apakah protokol Covid-19 hanya berlaku untuk masyarakat biasa?

"Kok pemerintah yang bikin aturan, tapi pemerintah sendiri yang melanggarnya," tulis Ser Gap yang juga mengizinkan Kompas.com mengutip pernyataannya.

Dia pun mempertanyakan, entah siapa yang memberi izin, hingga jenazah bupati yang positif Covid-19 tersebut bisa dipulangkan ke kampung halaman almarhum.

"Namun sebagai umat yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kita patut mendoakan almarhum agar almarhum diterima di kerajaan Tuhan di surga," tulis Ser Gap.

 

Tanggapan Gugus Tugas Covid-19 NTT

Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTT Marius Ardu Jelamu, meminta warganet tak protes apalagi merisak keputusan itu.

"Biarkan almarhum beristirahat dengan damai. Adat kita orang timur, adalah pemali kita membicarakan lagi orang yang sudah meninggal," kata Marius saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/7/2021) pagi.

Menurut Marius, almarhum Eliaser, adalah bupati milik ratusan ribu rakyatnya, yang tentu ingin melihat jenazah pemimpinnya untuk terakhir kali, walau dari jauh.

Marius menyebut, tidak segala hal dalam hidup ini harus diberlakukan sama.

Ia mengatakan, ada kondisi-kondisi tertentu yang mau tidak mau kadang berbeda, tentunya dengan berbagai pertimbangan dan dilihat dari banyak aspek.

Marius berharap, adanya pengertian dari semua masyarakat NTT, untuk bisa melihatnya dari berbagai sisi.

Baca juga: Bupati Eliaser Akan Dimakamkan di Lembata, Pemprov NTT Minta Masyarakat Tetap di Rumah

"Mari kita berdoa untuk almarhum dan semua saudara-saudara kita yang telah wafat karena corona. Biarkan mereka beristirahat dalam damai. Biarkan mereka berjalan menuju kehidupan kekal dengan tenang dan penuh damai," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) Eliaser Yentji Sunur, meninggal di rumah sakit Siloam Kupang pada Sabtu (17/7/2021) sore.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, menyebut Bupati Eliaser, meninggal akibat Covid-19.

Gubernur Viktor, didampingi Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Sekretaris Daerah NTT Ben Polo Maing mengunjungi RSU Siloam Kupang.

"Kita ikut berduka atas berpulangnya Bupati Lembata Pak Yance Sunur. Hasil tes terakhir itu beliau positif Covid-19," kata Viktor di Kupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com