Menurut BEM PM Unud, hal itu terlihat dari kondisi kekuasaan di mana terjadi pembajakan institusi dan regulasi guna membentuk kebijakan dan perangkat hukum seperti UU KPK, UU Cipta Kerja, UU Minerba yang merugikan rakyat secara keseluruhan.
Kebijakan tersebut, lanjut BEM PM Unud, telah melanggengkan praktik korupsi hingga merusak lingkungan.
Selain itu, BEM PM Unud juga menyoroti kebebasan sipil yang semakin direpresi terutama dengan hadirnya buzzer (pendengung) di media sosial.
Ruang demokrasi, lanjut BEM PM Unud, telah menyempit.
"Kekuasaan hari ini dijaga oleh buzzer yang secara terang-terangan menyempitkan ruang demokrasi dan kritik," tulis BEM PM Unud.
Baca juga: BEM UI: Jokowi The King of Lip Service Bukan Serangan Personal, tetapi Kritik atas Kebijakan
Kritik terhadap Presiden Joko Widodo tak hanya terjadi saat ini.
Sebelumnya BEM UI juga telah mengunggah di akun Instagram pribadinya berjudul "Jokowi: The King of Lip Service". Pada unggahan itu, BEM UI mengkritik Presiden Jokowi yang kerap kali mengobral janji.
Selain itu, ada BEM KM Unnes yang juga menyebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai "The King of Silent".
BEM KM Unnes juga menyebut Presiden Jokowi sebagai "The King of Lip Service" dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai "The Queen of Ghosting".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.