Pagi hari Nur mendampingi anak yang sekolah daring, sore harinya mengunjungi rumah-rumah warga yang isoman.
"Yang penting kita tahu tata caranya, Insya Allah aman," yakin Nur.
Koordinator Tim Relawan Aman Covid-19 Karangnangka Wasis Wardhana mengatakan, para ibu rumah tangga telah bergabung menjadi relawan desa sejak awal pandemi.
"Tadinya kami ambil per dawis, total ada 65 orang. Kemudian sekarang kami ambil per RT satu orang, total ada 16 orang yang menjadi nakes dadakan ini," kata Wasis.
Inisiasi pembentukan nakes dadakan ini, kata Wasis, berkaca pada meningkatnya kasus Covid-19. Banyak yang tidak terselamatkan saat isomam, karena terlambat mendapat penanganan medis.
Di desa yang berada di sisi utara Kota Purwokerto ini hingga Minggu terdapat 30 orang yang menjalani isoman.
"Kami mendapat info dari Puskesmas bahwa BOR rumah sakit sangat tinggi, banyak yang terlambat tertangani. Kami berpikir jangan sampai terjadi perburukan pasien yang isoman, caranya monitoring tanda vital," ujar Wasis.
Ide tersebut pun mendapat respon positif pemerintah desa (Pemdes). Pemdes menyiapkan seperangkat APD lengkap dan alat-alat kesehatan dasar.
Para nakes dadakan ini juga dibekali surat tugas dan Surat Keputusan (SK) dari kepala desa (Kades).
Menurut Wasis, awalnya tidak mudah untuk meyakinkan para ibu-ibu untuk terjun langsung berhadapan dengan pasien Covid-19.
"Dari 16 orang itu, ada satu yang tidak diizinkan suaminya, hanya diizinkan memantai secara online, kita cari penggantinya. Kalau cuma mengandalkan bidan desa kewalahan, sela Covid-19 kan tetap ada orang hamil, melahirkan, balita jadi tidak terurus. Dari situ lah mereka yakin, dibekali ilmu dan alat," ujar Wasis.
Selanjutnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.