SERANG, KOMPAS.com - Meningkatnya kasus Covid-19 di Provinsi Banten menyebabkan tenaga kesehatan dan relawan bertumbangan.
Bahkan, ada beberapa yang mengundurkan diri karena sudah kelelahan.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Baru 14 Persen, Ini Penjelasan Dinkes Banten
Baca juga: Jokowi Minta Vaksinasi Covid-19 Difokuskan di Jabar, Jateng, dan Banten
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, 400 sampai dengan 600 tenaga kesehatan di kabupaten/kota di Banten terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri.
Bahkan, hingga saat ini sudah tujuh tenaga kesehatan meninggal dunia akibat terjangkit corona.
"Yang meninggal untuk KTP, kan ada nakes yang kerja di sini tapi KTP luar. Itu yang sudah terdata sudah ada sekitar tujuh orang yang KTP-nya Banten," ujar Ati, kepada wartawan, Senin (19/7/2021).
Untuk menanggulangi kekurangan tenaga kesehatan dan relawan, Pemprov Banten akan mencari dokter lulusan baru atau memberdayakan mahasiswa kedokteran tingkat akhir.
Nantinya, para relawan akan ditempatkan di rumah sakit darurat yang rencananya akan dibuat oleh Pemprov Banten di wilayah Tangerang Raya.
"(Lokasinya) kita lihat yang masih membutuhkan (rumah sakit darurat) memang Tangerang Raya. Tetapi Serang juga tidak menutup kemungkinan, tapi dengan rumah singgah rusun ini segera dilakukan, dipercepat (operasi) itu akan cukup," ujar Ati.
Berdasarkan data Dinkes Banten per tanggal 18 Juli 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 2.112 orang.
Akumulasi kasus Covid-19 di Banten mencapai 85.709 kasus, di mana 17.953 orang masih dirawat, 65.770 orang sembuh, dan 1.986 orang meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.