Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Sepi Saat PPKM, Belasan Anggota Geng Motor Malah Bersiap Tawuran

Kompas.com - 19/07/2021, 09:42 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kondisi malam sepi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Tasikmalaya justru dimanfaatkan untuk tawuran oleh belasan remaja anggota geng motor pada Minggu (18/7/2021) malam.

Mereka sengaja berkerumun, tenggak minuman keras dan mempersiapkan rencana tawuran dengan kelompok geng motor lainnya.

Tim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya pun berhasil mencegah dan mengamankan para anggota geng motor tersebut saat berkumpul di daerah Kawalu, Kota Tasikmalaya.

"Kami awalnya mendapatkan informasi adanya geng motor berkelompok di dua lokasi berbeda yang hendak tawuran. Yakni, di daerah Kawalu dan Gunung Pereng bekalang Mayasari. Kami berhasil mengamankan 13 orang dan 18 motor di lokasi akan tawuran di Kawalu," jelas Kepala Tim Maung Galunggung, Polresta Tasikmalaya, Inspektur Dua Ipan Faisal, di kantornya, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Panglima Perang Geng Motor Melawan Saat Ditangkap, Coba Pukul Polisi dengan Balok

Saat dirazia polisi, sebagian besar anggota geng motor melarikan diri

Ipan menambahkan, pihaknya awalnya menyisir ke lokasi pertama di Gunung Pereng, belakang Mayasari, namun kelompok geng motor sudah pergi ke lokasi yang akan dipakai tawuran di kawasan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Timnya pun segera menuju lokasi tersebut dan mendapati puluhan remaja bermotor tengah berkumpul hendak tawuran.

Mereka pun sebagian melarikan diri dan meninggalkan motornya serta 13 orang di antaranya berhasil ditangkap.

"Kita langsung bawa ke Mako Polresta Tasikmalaya remaja tersebut berikut puluhan motor para anggota geng motor lainnya," tambah Ipan.

Ipan menyesalkan perbuatan geng motor tersebut malah berkerumun mabuk-mabukan dan hendak berbuat onar saat malam sepi di masa pemberlakuan PPKM Darurat.

Baca juga: Ratusan Anggota Geng Motor Serang Warga di Kotabaru Karawang, Belasan Orang Diamankan

 

Geng motor tertangkap, orangtua dipanggil, lalu dipulangkan

Belasan anggota geng motor yang ditangkap tersebut langsung diinterogasi dan diproses hukum lebih lanjut.

"Saat kita periksa, para remaja itu mengaku hanya kumpul-kumpul saja sambil minum miras," kata dia.

Sementara 18 motor yang telah dimodifikasi sedemikian rupa serta tak dilengkapi surat kendaraan disita di Kantor Polisi.

Adapun sebagian remaja yang masih di bawah umur tersebut dipulangkan dengan memanggil kedua orangtuanya untuk membuat pernyataan tak akan mengulangi perbuatannya.

"Untuk 18 motor masih kami sita. Motor tersebut bukan milik remaja yang kami amankan tersebut. Kemungkinan milik temannya," tambahnya.

Ipan pun mengakui kalau di wilayah Kota Tasikmalaya masih kerap ditemukan aksi jalanan tawuran para geng motor dan balap liar.

Pihaknya pun telah sering menggerebek dan menangkap para pelaku, namun geng motor tersebut masih mengulangi perbuatannya.

"Kami terus intensifkan patroli kejahatan jalanan selama ini, terutama di masa PPKM Darurat. Hampir setiap malam tim beroperasi untuk memberantas geng motor yang selama ini kerap meresahkan pengendara lainnya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com