KOMPAS.com - Seorang anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat Najamuddin Moestafa kesal saat diminta putar balik oleh petugas di pos penyekatan pintu masuk Kota Mataram.
Najamudin diminta putar balik karena tidak bisa menunjukkan kartu vaksin.
Kepada petugas, Najamudin mengatakan, ia tidak bisa divaksin karena memiliki penyakit gula darah.
“Jadi kami ini belum divaksin karena saya sendiri ada penyakit, surat keterangan dikeluarkan berikutnya secara kolektif," kata Najamudin dalam video yang viral di media sosial saat berdebat dengan polisi.
Baca juga: Cerita Asep, Pemilik Kedai Kopi yang Bebas dari Dipenjara Setelah 3 Hari Ditahan di Lapas
Aturan itu, kata Najamuddin, tak masuk akal. Sebab, hingga saat ini pemerintah saja belum mampu memenuhi kebutuhan vaksin masyarakat.
“Jadi negara ini baru beli vaksin 80 juta, sementara yang akan divaksin itu 270 juta, kami bagian dari yang belum divaksin,” katanya.
Dalam rekaman video yang beredar di luas di media sosial itu, Najamudin juga meminta petugas yang ada di pos penyekatan tersebut untuk membubarkan diri karena dianggap merugikan rakyat.
“Jadi kalau ini orang bolak-balik ini, kasihan rakyat mau diginikan ya, regulasinya salah negara ini. Setop melakukan cara seperti ini, Anda bubar saja,” ungkapnya.
Baca juga: Viral, Video Anggota DPRD NTB Berdebat dengan Polisi karena Tak Bisa Tunjukkan Kartu Vaksin