Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen yang Meninggal karena Covid-19 Saat Tugas di NTT Ternyata Guru Besar IPB

Kompas.com - 19/07/2021, 08:48 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Profesor Linawati (59), dosen yang meninggal akibat Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), tercatat sebagai guru besar Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Informasi itu disampaikan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Bogor, Fredinan Yulianda, saat memberikan sambutan dalam acara pelepasan jenazah dan doa bersama, yang digelar melalui aplikasi Zoom, Minggu (18/7/2021) malam.

Baca juga: Diduga Tertular Covid-19 Saat Tugas ke NTT, Dosen IPB Meninggal Dunia

Acara pelepasan jenazah yang digelar secara virtual itu juga dihadiri Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bullu.

"Almarhumah bertugas sebagai dosen IPB sejak tahun 1987 dan meraih gelar guru besar pada tahun 2014 lalu," ujar Fredinan dalam Zoom yang dihadiri dosen dan pegawai IPB serta keluarga almarhum.

Menurut Fredinan, selama bertugas sebagai dosen Linawati melakukan banyak penelitian dan menerima sejumlah penghargaan.

Linawati juga menulis banyak buku tentang rumput laut dan perikanan.

Menurut Fredinan, Linawati merupakan salah satu srikandi terbaik yang dimiliki oleh IPB.

Baca juga: 25 Pasien Covid-19 Meninggal di Kabupaten Blitar, Jumlah Kematian Harian Tertinggi Selama Pandemi

Ia juga menyebut, Profesor Linawati meninggal saat menjalankan tugas di daerah tertinggal di NTT yang merupakan program dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

"Kita kehilangan salah satu peneliti dan dosen terbaik di IPB," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com