Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Perajin Kopiah Cianjur, Sudah 2 Musim Haji Dibatalkan, Omzet Pun Terjun Bebas

Kompas.com - 19/07/2021, 06:39 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Pembatalan ibadah haji bagi warga negara Indonesia (WNI) tahun ini serta adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, membuat industri kopiah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, lesu.

Hal ini seperti dirasakan Salman Helmi (35), seorang perajin kopiah asal Desa Maleber, Karangtengah, Cianjur.

Pemilik konveksi Jannati yang bernaung di bawah Koperasi Bina Usaha Keluarga ini bahkan terpaksa harus merumahkan sebagian besar karyawannya karena aktivitas produksi yang terus merosot.

Dari 30 orang pegawai, kini hanya tersisa delapan orang.

Baca juga: Pesanan Kopiah Melimpah, Berkah Ramadhan bagi Perajin Cianjur

Terpaksa mengurangi pegawai, pesanan juga turun

Di sisi lain, ratusan berkas lamaran dari para pencari kerja menumpuk di atas meja.

“Jangankan untuk menerima pegawai baru, yang ada juga terpaksa kita istirahatkan dulu sebagian karena produksi sedang turun,” kata Helmi kepada Kompas.com, Sabtu (17/7/2021).

Helmi mengemukakan, setiap musim haji tiba omzet usahanya meningkat karena permintaan yang melonjak drastis.

“Pesanan bisa naik 10 kali lipat dari biasanya. Sehari bisa produksi 100 kodi,” ucapnya.

Baca juga: Kisah Komariyah, Tak Kuasa Saat Usaha Nasi Uduknya Kena Denda PPKM Rp 400.000, Kaget Dibayari Haji Udin yang Ternyata Dedi Mulyadi

Sudah dua musim tidak hajian, permintaan turun drastis...

Selama ini, kopiah atau peci yang diproduksi Helmi dipasok ke berbagai tempat, termasuk ke Pasar Tanah Abang Jakarta.

Kopiah jenis assagofah ini banyak diminati terutama oleh jemaah haji sebagai buah tangan atau oleh-oleh untuk kerabat dan handai taulan.

Akan tetapi, sudah dua tahun terakhir sejak pandemi Covid-19 bereskalasi secara global hingga lokal, Helmi mengaku usahanya kembang kempis.

“Sudah dua musim tidak hajian, permintaan pasar turun drastis. Bisa dapat order 5 kodi saja sekarang ini sudah bagus,” ujar dia.

Baca juga: Kuliner Legendaris Toko You Bandung Gratiskan Mie Baso untuk Pejuang Isoman, Cukup WA ke Nomor Ini

 

PPKM darurat Jawa-Bali mempersulit gerak usaha

Perajin kopiah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, turut terdampak dari pembatalan ibadah haji bagi warga negara Indonesia (WNI) tahun ini. Omzet mereka anjlok karena sepinya pesanan.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Perajin kopiah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, turut terdampak dari pembatalan ibadah haji bagi warga negara Indonesia (WNI) tahun ini. Omzet mereka anjlok karena sepinya pesanan.
Dikatakan Helmi, tahun ini merupakan tahun cobaan usahanya yang sudah ia rintis sejak lima tahun lalu itu.

Terlebih, kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali yang diterapkan sejak 3 Juli lalu turut mempersulit gerak usahanya.

Kendati demikian, ia mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menanggulangi dan mencegah penyebaran virus corona tersebut.

“Namun, tentunya akses bagi pelaku usaha tidak dibatasi selama tidak melanggar prokes. Kalau harus swab berbayar setiap mau kirim barang ke luar daerah cukup kesulitan juga, beban operasionalnya berat,” ungkap Helmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com