CIANJUR, KOMPAS.com – Tingkat kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, naik selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal menyebutkan, sejauh ini tercatat 21 pasien terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia.
Sebelum penerapan PPKM Darurat, pada rentang waktu yang sama kasus kematian sebanyak 18 orang.
“Jadi, memang ada kenaikan di kasusnya,” kata Yusman kepada Kompas.com usai rapat evaluasi PPKM Darurat di Pendopo, Jumat lalu.
Baca juga: 5 Pasien Covid-19 di Cianjur Meninggal saat Isoman, Bupati: Dipicu Penyakit Bawaan
Menurut dia, salah satu penyebabnya sikap tertutup masyarakat yang enggan melapor atau memeriksakan diri saat mengalami gejala terpapar virus corona.
“Lebih memilih isolasi mandiri dan tidak mau ke rumah sakit, padahal punya penyakit berat. Tapi, tetap tidak mau dirujuk,“ ujar dia.
Yusman menyebutkan, sudah tiga orang warga terpapar yang sedang menjalani isolasi mandiri meninggal dunia selama PPKM Darurat.
“Padahal sebelumnya belum pernah ada kasus yang meninggal saat isolasi mandiri,“ ucap Yusman.
Baca juga: Rencana Perpanjangan PPKM Darurat Saat Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tinggi...
Sikap masyarakat tersebut, menurut Yusman, dipicu berbagi faktor dan alasan.
“Salah satunya mungkin takut di-Covid-kan, sehingga anggota keluarganya harus menanggung akibat dari hasil Covid tersebut,“ kata Yusman.
Lebih lanjut dikatakan Yusman, kendati angka kematian naik, di satu sisi laju kasus positif Covid-19 selama PPKM Darurat mengalami penurunan yang signifikan.
Baca juga: Dalam Sebulan, 7 Puskesmas di Cianjur Ditutup Sementara
“Sebelum PPKM Darurat data kita ada 1.100 kasus terkonfirmasi, dan sepekan kemudian turun jadi 800 kasus,” sebut dia.
“Namun kita tetap harus waspada, tidak boleh lengah. Walaupun secara data turun tetapi masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi ke depannya,” ujar Yusman menandaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.