Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades di Sragen Pemasang Baliho Berisi Umpatan untuk Pejabat Minta Maaf

Kompas.com - 18/07/2021, 18:44 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Kepala Desa Jenar, Samto, yang sempat membuat heboh karena memasang baliho berisi umpatan kepada pejabat pemerintah akhirnya meminta maaf.

Permintaan maaf itu dia sampaikan dengan disaksikan Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi dan Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno.

"Kami mohon maaf dan klarifikasi. Saya Samto selaku Kepala Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen dengan penuh kesadaran dan dan tanpa ada paksaan dari pihak mana pun dengan ini memohon maaf sebesar-besarnya kepada khususnya Pemerintah Kabupaten Sragen beserta seluruh masyarakat Sragen atas tindakan, ucapan dan sikap saya selama ini yang tidak mendukung kebijakan pemerintah dan membuat keresahan di tengah masyarakat," kata Samto di Mapolres Sragen, Jawa Tengah, Minggu (18/7/2021).

Baca juga: Pasang Baliho Makian ke Pejabat, Kades Samto Ternyata Sakit Stroke, Bupati Sragen Minta Inspektorat untuk Memeriksa

Samto juga mengatakan percaya terhadap adanya wabah Covid-19 yang sekarang melanda di Sragen dan mengajaknya untuk memerangi secara bersama-sama.

"Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat khususnya Desa Jenar yang saya pimpin agar mendukung pemerintah khususnya PPKM Darurat yang saat ini sedang berlangsung. Menataati protokol kesehatan dan selalu menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan. Dan sementara waktu tidak mengadakan hajatan sampai benar-benar terkendali," ungkap dia.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi telah mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.

Hal ini mengingat kondisi kesehatan Kades Jenar kurang baik. Selain itu juga sebagai aparat pemerintah desa harus membantu dalam mensukseskan program pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19.

"Oleh karena itu, saya beserta Bapak Dandim dan Pak Kepala Desa Jenar berkomitmen bahwa program pemerintah yang dijalankan terutama PPKM Darurat ini harus benar-benar kita laksanakan. Dan Insya Allah segera memulihkan situasi dan keadaan," kata Yuswanto.

Baca juga: Cerita Kades di Sragen Pasang Baliho Berisi Umpatan ke Pejabat, Kesal karena Warganya Dilarang Hajatan

Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno mengimbau masyarakat Kabupaten Sragen untuk menjalankan protokol kesehatan dengan tulus dan ikhlas.

"Kegiatan ini untuk kesehatan kita semuanya. Mari kita jaga mulai dari diri kita dan keluarga kita," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Jawa Tengah, Samto sempat membuat heboh lantaran memasang baliho berisi makian terhadap pejabat pemerintah.

Baliho berukuran 3x4 meter itu dia pasangan di lapangan desa setempat pada Rabu (14/7/2021) sekitar 12.00 WIB.

Kemudian baliho tersebut diturunkan oleh polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rabu sekitar 15.00 WIB.

Baca juga: Heboh Kades Jenar Sragen Pasang Baliho Berisi Umpat Pejabat, Ini Faktanya

Samto mengaku terpaksa memasang baliho tersebut karena kesal ada warga yang akan menggelar hajatan selalu dibatalkan petugas.

Padahal, kegiatan hajatan itu tinggal dua hari dilaksanakan. Dengan alasan masih pandemi Covid-19, akhirnya kegiatan hajatan dilarang.

"Baliho saya pasang karena banyak warga saya menggelar hajatan selalu dibubarkan dan dilarang," kata Samto dihubungi Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com