Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat Belum Turunkan Kasus Covid-19, Kota Magelang Tambah Titik Penyekatan

Kompas.com - 18/07/2021, 16:06 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Magelang, Jawa Tengah, secara garis besar telah mampu mengurangi mobilitas warga meskipun belum siginifikan. 

Hanya saja, berkurangnya pergerakan warga belum mengurangi penurunan kasus aktif Covid-19.

"Mobilitas masyarakat turun selama PPKM Darurat, tapi belum banyak berdampak pada penurunan kasus aktif Covid-19, turunnya belum sampai 50 persen," ujar Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz, dalam konferensi pers di halaman belakang kantor Wali Kota Magelang, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: Awal Juli, Angka Pemakaman Covid-19 Magelang Meningkat 3 Kali Lipat

Untuk itu, Aziz merasa perlu menambah lokasi atau titik penyekatan lagi.

Menurutnya, Kota Magelang adalah kota kecil tapi menjadi sentra ekonomi daerah sekitarnya, sehingga di berbagai titik masih terlihat ramai.

Adapun titik yang disekat antara lain di Kebonpolo (Magelang Utara) ada dua titik, Canguk (Magelang Tengah), Cacaban (Magelang Tengah), Simpang Trio/Artos (Perbatasan dengan Kabupaten Magelang) dan Pakelan (Jalan Magelang-Purworejo).

"Kita perkuat penyekatan dan pengetatan PPKM darurat di hari yang tersisa ini. Petugas di lapangan juga saya minta lebih aktif lagi memberikan sosialisasi dan edukasi tentang PPKM darurat dan penerapan 5M," imbuhnya.

Dokter spesialis penyakit dalam itu menyebutkan, status zona di Kota Magelang saat ini masih oranye.

Baca juga: Cerita Desy Ratnasari Tak Mengaku Anggota DPR Ketika Kena Penyekatan

Namun akibat banyaknya pasien di rumah sakit, maka sangat mudah statusnya berubah menjadi hitam. 

Menurutnya, dominasi bed occupancy rate (BOR) rumah sakit berasal dari warga luar daerah.

"Kota Magelang jadi rujukan penanganan Covid-19 bagi pasien se eks-Karesidenan Kedu. Padahal, kalau warga Kota Magelang yang dirawat jumlahnya tidak lebih dari 30 persen. Tapi kesehatan itu kan menjadi urusan kemanusiaan. Tidak mungkin ada dikotomi, pasien dari mana pun semuanya harus ditangani," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com