KOMPAS.com - Rekaman video yang memperlihatkan seorang pengendara mobil adu mulut dengan polisi di lokasi penyekatan viral di media sosial.
Dalam rekaman video tersebut, pengendara mobil yang terlihat mengenakan kemeja biru tak terima saat diminta putar balik oleh aparat keamanan karena belum melakukan vaksin.
Dilansir dari KompasTV, pengendara mobil yang debat dengan petugas itu diketahui adalah seorang anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) bernama Najamuddin Moestafa.
Baca juga: Viral, Video Anggota DPRD NTB Berdebat dengan Polisi karena Tak Bisa Tunjukkan Kartu Vaksin
Dalam video tersebut, Najamuddin mengaku belum divaksin lantaran memiliki penyakit gula darah, sehingga dikecualikan.
Sedangkan sopirnya belum divaksin karena pemerintah belum bisa menyediakan vaksin sesuai jumlah penduduk Indonesia.
“Jadi kami ini belum divaksin karena saya sendiri ada penyakit, surat keterangan dikeluarkan berikutnya secara kolektif. Dia (driver) bagian belum kena vaksin karena di desanya dia itu baru 800 yang vaksin dari 2.000,” kata Najamudin berdebat.
“Jadi kalau ini orang bolak-balik ini, kasihan rakyat mau diginikan ya, regulasinya salah negara ini. Setop melakukan cara seperti ini, Anda bubar saja,” tambahnya.
Baca juga: Protes PPKM Darurat, Kafe Ini Naikkan Harga 3 Kali Lipat Bagi Aparat dan Pejabat
Setelah beradu pendapat dengan petugas, Najamuddin dan sopirnya akhirnya dipersilakan melanjutkan perjalanan ke kantornya dengan syarat menjalani tes usap terlebih dahulu.
Saat dikonfirmasi, Najamuddin membenarkannya video viral tersebut.
Menurutnya, penyekatan dan syarat vaksin bagi warga yang hendak melakukan perjalanan seharusnya ditiadakan.
Sebab, hingga saat ini pemerintah sendiri belum mampu menyediakan vaksin sesuai kebutuhan warga.
“Waktu di tempat penjagaan, saya bilang ada vaksin enggak, silakan vaksin sopir saya, tapi enggak ada vaksin. Jadi, kalau Anda tidak punya vaksin, Anda tidak boleh mengeluarkan aturan seperti itu,” kata Najamuddin.
Baca juga: Pemilik Angkringan Mengeluh Sepi Saat Kena Razia PPKM, Kapolres Langsung Borong Dagangannya
Sementara itu Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto mengatakan, upaya yang dilakukan di pos penyekatan itu sebagai upaya untuk menekan laju penularan Covid-19.
"Jadi saat dilakukan penyekatan itu kita lakukan pemeriksaan, apakah yang bersangkutan sudah divaksin atau belum dan menggunakan masker sesuai prokes atau tidak. Itu guna menghindari penyebaran virus," tandasnya.
Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : Robertus Belarminus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.