PONTIANAK, KOMPAS.com – Badai menghantam perairan Kalimantan Barat (Kalbar) dan mengakibatkan 17 kapal nelayan tenggelam dan puluhan orang hilang pada Selasa (13/7/2021) malam hingga Rabu (14/7/2021) dini hari.
Kapal yang dilaporkan hilang dan terbalik berada di perairan Kabupaten Sambas, Kabupaten Kubu Raya dan perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah. Petugas pun melakukan pencarian dan penyelamatan.
Berdasarkan data Tim Pencarian dan Penyelamatan Gabungan, hingga Sabtu (17/7/2021) pukul 18.00 WIB, total ada 17 kapal yang menjadi korban cuaca ekstrim yang melanda Kalbar, pada Selasa kemarin.
17 kapal terdiri dari 13 kapal motor nelayan, 2 kapal tunda atau tugboat, 1 kapal layar dan 1 kapal tongkang.
Kemudian, ada terdapat 134 awak. Sebanyak 77 orang berhasil selamat, 15 orang meninggal dunia, dan 42 orang masih dalam proses pencarian.
Baca juga: Seorang ABK Ditemukan Selamat Terdampar di Pantai Sambas Kalbar, 46 Orang Lainnya Masih Dicari
Gubernur Kalbar Sutarmidji, proses pencarian awak kapal hilang masih akan dilakukan selama 3 hari ke depan. Maka dari itu, dia meminta tim gabungan segera memperluas area pencarian.
"Masih sisa 3 hari lagi, saya minta tim penyelamat untuk memperluas radius pencarian," kata Sutarmidji saat meninjau posko tim pencarian dan penyelataman gabungan di Kantor KSOP Pontianak, Sabtu (17/7/2021).
Terkait korban yang selamat, lanjut Sutarmidji, pihaknya telah menurunkan tim yang berasal dari Rumah Sakit Sungai Bangkong untuk membantu memulihkan trauma pascakejadian.
“Korban yang selamat saat ini sudah diperiksa kesehatannya, agar tidak mengalami trauma berkelanjutan. Kami juga akan berkoordinasi dengan perusahaan perikanan setelah selesai proses pencarian korban,” ucap Sutarmidji.
Baca juga: 14 Kapal dan 136 Nelayan di Kalbar Tenggelam, Ombak Laut Capai 5 Meter