SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah pemuda tampak berjibaku dengan kepulan asap dapur yang berada di ujung sebuah ruangan.
Seorang rekannya sibuk menguleni potongan ayam dengan adonan tepung yang hendak di masak di dalam wajan berisi minyak panas.
Sementara rekan yang lain tengah menyiapkan bumbu-bumbu dapur dan menata aneka sayuran.
Beberapa orang juga ada yang hilir mudik membawa bahan-bahan dan perlengkapan dapur.
Di bangunan salah satu komplek pertokoan itu rupanya telah disulap menjadi dapur darurat.
Mereka berbagi tugas memasak beberapa menu makanan yang hendak dibagikan kepada warga.
Baca juga: 7 Exit Tol Kota Semarang Ditutup, Kendaraan di GT Kalikangkung Diperiksa
Di masa pandemi yang serba tak menentu, kelompak anak muda dari Kota Semarang ini turut menebarkan kebaikan untuk sesama.
Agus Setiawan (33) bersama sejumlah rekannya mendirikan dapur darurat dengan nama PPKM atau Pembagian Pangan Kepada Masyarakat.
Bergerak karena rasa saling peduli, mereka membagikan puluhan nasi bungkus dari dapur darurat untuk warga yang membutuhkan pangan selama pandemi merebak.
"Jadi awal idenya spontan. Kita sebar lewat medsos. Ternyata banyak teman-teman yang ingin membantu. Setelah uang donasi terkumpul kita buatkan dapur darurat ini," kata Agus.
Agus menyebut ada puluhan nasi bungkus yang dibagikan kepada warga yang terdampak pandemi dengan berbagai menu olahan sayuran serta ayam goreng.
"Kita olah dulu masakannya di dapur darurat. Kemudian kita jadikan 50 bungkus nasi dengan menu tumis kacang, putren, wortel, ayam goreng dan teh manis. Lalu kita yang bagikan untuk warga sekitar," ucapnya.
Selain itu, makanan yang dimasak di dapur darurat juga akan dibagikan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Kita juga bagikan untuk warga yang sedang isoman. Ini kita juga lagi kumpulin data yang isoman siapa saja dan alamat dimana," ujarnya.
Dapur darurat yang berada di Jalan Hayam Wuruk No. 56 Semarang ini dibuka setiap minggu selama sebulan ke depan.
"Dapur darurat dibuka sampai sebulan ke depan. Donasi yang terkumpul InsyaAllah bisa membantu warga yang terdampak," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.