KOMPAS.com - Jenazah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 diambil paksa oleh warga dari ambulans.
Warga kemudian mengeluarkan jenazah dari peti untuk dimandikan dan dishalatkan.
Adapun peti matinya dibakar oleh warga.
“Dibakar massa, inilah pembakaran peti Kemirian Bondowoso,” ujar seseorang dalam video. Video tersebut tersebar di aplikasi pesan instan WhatsApp.
Peristiwa ini terjadi di Desa Kemirian Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Ambulans, Warga lalu Usir Tim Pemakaman
Terkait kejadian itu, Kepala Kepolisian Resor Bondowoso AKBP Herman Priyanto mengaku akan menindak pelaku pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19.
Pihak kepolisian sudah mengumpulkan data-data soal kasus tersebut. Dari situ, terang Herman, akan terlihat peran tiap pelaku.
Mengenai teknisnya, Herman masih menunggu situasi karena warga masih dalam keadaan berduka.
“Nanti kami sesuaikan dengan aturan yang berlaku,” ucapnya.
Aturan tersebut yaitu Undang-Undang Penanggulangan Wabah.
Baca juga: Ironi Penjual Peti Mati, Omzet Naik Tajam di Tengah Banyaknya Kematian
Ketika jenazah tiba sekitar pukul 20.00 WIB, warga langsung mengambil paksa dari ambulans.
Warga juga mengusir petugas pemakaman Covid-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Bondowoso Adi Sunaryadi menjelaskan, karena petugas diusir, pemakaman tidak dilakukan secara protokol Covid-19.
Baca juga: Tak Terima Kerabatnya Hendak Dimakamkan dengan Protokol Covid-19, Keluarga Gotong Jenazah dari RS
Usai diusir, petugas meninggalkan lokasi untuk menyelamatkan diri.
“Informasi yang kami terima benar ada pengusiran dari warga,” terangnya.
Satgas Covid Pemerintah Kabupaten Bondowoso M Imron menuturkan, pengiriman jenazah itu cukup lama karena harus mengantre.
Selain itu, faktor lainnya adalah terbatasnya tim yang ada di kamar jenazah.
“Sebelum meninggal, sudah menjalani perawatan di rumah sakit,” paparnya.
Pasien tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Koesnadi, Bondowoso.
Baca juga: Istri Dimakamkan dengan Protokol Covid-19, Selang 5 Hari Kuburan Dibongkar Suami, Ini Alasannya
Kata Imron, Satgas Covid bakal melakukan tracing kepada warga yang memandikan jenazah.
Namun, pihaknya masih menunggu agar kondisi mereda.
“Mengingat kondisi psikologi masyarakat yang masih melakukan penolakan,” sebutnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.