Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penyintas Covid-19 Gotong Royong Bantu Warga yang Isolasi Mandiri

Kompas.com - 18/07/2021, 06:19 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Berdasarkan pengalamannya saat isolasi mandiri,  dunia serasa tiba-tiba menyempit. Semuanya serba terbatas. Sendiri.

Tidak hanya keterbatasan gerak, saat itu untuk sekadar makan yang notabene adalah kebutuhan dasar, juga kesulitan.

"Mau pesan makanan lewat aplikasi layanan antar, mereka juga gak bisa masuk," ujarnya.

Apalagi saat itu sosialisasi terhadap masyarakat perihal virus ini belum begitu masif. Orang yang positif Covid-19 acapkali mendapatkan stigma negatif.

Imbasnya, mereka dijauhi. Tidak ada yang mau mendekat. Semuanya ditanggung sendiri.

Padahal dalam situasi seperti itu, dukungan dan perhatian adalah hal yang sangat mereka harap.

Baca juga: Cerita-cerita Luar Biasa dari Warga di Tengah Pandemi Corona...

"Kita punya uang, tapi kita gak bisa ngapa-ngapain," lanjutnya.

Oleh sebab itu, mereka tidak ingin warga yang terpapar Covid-19 saat ini merasakan pengalaman itu. Harus saling peduli dan mendukung.

Selain itu, kata Luluk, pandemi ini adalah musuh bersama dan telah merampas banyak hal dalam kehidupan.

Misalnya saja anak-anak yang kehilangan banyak momentum saat tumbuh kembang maupun pengalaman pembelajaran di bangku sekolahan.

Sehingga dibutuhkan kesadaran bersama untuk menanggulanginya agar pandemi segera usai.

"Kita juga harus memikirkan dan menyelamatkan masa depan generasi kita," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com