Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Isoman Bersyukur Dapat Bantuan Sayuran: Mudah-mudahan Bisa Menambah Nafsu Makan...

Kompas.com - 17/07/2021, 21:16 WIB
Tri Purna Jaya,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Warga Bandar Lampung yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan sedang isolasi mandiri semringah mendapatkan sayur mayur dari kepolisian.

Sayur mayur itu dibagikan sebagai bentuk bakti sosial kepada sejumlah keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri di Kelurahan Sumber Rejo Sejahtera, Kemiling.

Dengan mengalihfungsikan sementara mobil patroli menjadi mobil pembawa sayur, anggota Polsek Kemiling mendatangi rumah warga yang sedang isolasi mandiri, Sabtu (17/7/2021).

Aneka sayur mayur mulai dari kacang panjang, sawi, hingga bayam digantung di mobil patroli.

Salah satu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri, Suyud (45) mengaku sangat senang mendapatkan sayuran tersebut.

Suyud dan keluarganya sudah seminggu isolasi mandiri di rumah setelah terpapar Covid-19.

Baca juga: Mohon Maaf untuk Sementara IGD Tidak Menerima Pelayanan Pasien yang Memerlukan Oksigen

Selama satu minggu itu, Suyud memesan makanan jadi secara daring.

"Hampir tiap hari beli online, Mas," kata Suyud, Sabtu pagi.

Wawancara dengan Suyud dan warga lain yang isolasi mandiri ini berlangsung dengan protokol kesehatan. Warga mengenakan masker dan berada di dalam rumah atau di balik pagar serta berjarak sekitar tiga meter dari wartawan.

Karyawan swasta ini mengaku sudah bosan makan makanan jadi yang dibeli secara online. Ia dan keluarganya ingin makanan yang dimasak sendiri.

"Susah, Mas kalau mau beli ke pasar. Kami kan lagi isoman (isolasi mandiri), mau nitip uang ke tetangga juga nggak enak, takutnya ikut kena (terpapar) dari uang kami," kata Suyud.

Bahkan dia juga sempat memesan ojek daring untuk membeli sayuran ke pasar, tetapi ditolak karena sang driver mengaku tidak paham belanja sayur.

"Tukang ojol (ojek online) nggak mau. Mungkin karena laki-laki ya, jadi ribet belanja di pasar," kata Suyud.

 

Warga lainnya, Ros (27) yang juga sedang isolasi mandiri bersama suami, anak dan ibu mertuanya juga mengaku suprise mendapatkan sayur mayur itu.

"Ini ada terong, kesukaan saya ini, nanti mau disambel aja, Mas," kata Ros.

Selain itu, dari bantuan polisi ini Ros juga mendapatkan bumbu penyedap rasa masakan. Dia berharap bisa menambah nafsu makan selama isolasi mandiri.

"Mudah-mudahan bisa nambah nafsu makan, soalnya memang nggak bisa ngerasain rasa apa-apa, Mas," kata Ros.

Sementara itu, Kapolsek Kemiling Inspektur Satu (Iptu) Irwansyah berharap paket sayuran itu bisa membantu meningkatkan imunitas bagi warga yang sedang terpapar Covid-19.

Baca juga: Stasiun Pengisian Oksigen Gratis Dipersiapkan di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo

"Yang sedang terpapar (Covid-19) ini kan butuh vitamin, makanan bergizi supaya cepat sembuh. Makanya kami beri bantuan berupa sayur, agar tubuh tetap sehat," kata Irwansyah.

Irwansyah menambahkan, bantuan sayuran ini akan diberikan kepada warga di Kecamatan Kemiling secara bergiliran selama masa PPKM darurat.

"Kita datangi mereka, karena mereka memang tidak bisa kemana-mana, mudah-mudahan bisa membantu mereka," kata Irwansyah.

Polda bagikan 3.721 paket sembako

Sebelumnya, Polda Lampung juga membagikan lebih dari 3.000 paket sembako dan vitamin kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri dan terdampak PPKM darurat.

Bantuan tersebut akan diberikan secara kontinu selama masa penerapan PPKM darurat di Bandar Lampung dan PPKM mikro di sejumlah kabupaten/kota di Lampung.

 

Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Hendro Sugianto mengatakan, total bantuan yang diberikan berjumlah 3.721 paket.

Paket bantuan ini terdiri dari sembako, vitamin dan susu.

"Ini sekadar bantuan kecil dari Polri untuk membantu warga yang terdampak PPKM darurat dan PPKM mikro," kata Hendro.

Hendro mengatakan, kepolisian ikut prihatin dan merasakan penderitaan warga yang terdampak pembatasan di sejumlah wilayah tersebut.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 17 Juli 2021

Menurutnya, dampak sosial tidak bisa dihindari akibat penerapan PPKM ini. Namun, hal tersebut mau tidak mau harus dilakukan agar penyebaran Covid-19 tidak semakin masif.

Oleh karena itu, yang perlu dilakukan saat ini adalah saling membantu dan bekerja sama antara masyarakat dengan pemerintah.

"Kita semua terdampak, bantuan sosial ini memang hanya sedikit, namun setidaknya bisa membantu saudara-saudara kita yang terdampak," kata Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com