Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Bakar 32 Rumah dari Malam sampai Pagi, Marah Diusir Paskhas TNI AU karena Mabuk di Bandara

Kompas.com - 17/07/2021, 10:00 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sekelompok warga mengamuk di Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua, Kamis (15/7/2021) malam.

Kejadian itu mengakibatkan 32 rumah dan kios terbakar, serta seorang warga bernama Hendrik Simatupang tewas dan satu orang lainnya terluka dipanah.

Baca juga: Massa Bakar 32 Rumah dan Kios di Dogiyai, Papua, Seorang Warga Tewas

Jasad Hendrik ditemukan di salah satu rumah yang hangus terbakar.

Baca juga: Buntut Perselisihan dengan Paskhas TNI AU, 32 Bangunan Ludes Dibakar dan Satu Orang Tewas

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menjelaskan, kejadian itu bermula pada pukul 17.08 WIT, petugas Satgas Paskhas TNI AU Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat ada sekelompok orang yang mabuk di landasan Bandara Moanemani.

Baca juga: Detik-detik 2 Anggota Paskhas TNI AU Babak Belur Dikeroyok Warga, Berawal Bubarkan Pesta Miras

Pukul 17.25 WIT, lima personel Satgas Paskhas yang dipimpin Serka Wartono menegur masyarakat tersebut dan mereka keluar dari area landasan bandara melalui jalan setapak.

Saat petugas keluar dari landasan, di luar sudah ada 20 warga yang membawa panah, parang, dan batu.

"Sekumpulan masyarakat tersebut langsung mengeroyok lima personel Satgas Paskhas," kata Kamal dari rilis yang diterima, Jumat (16/7/2021) malam.

Satgas Paskhas memberikan tembakan peringatan, kemudian puluhan warga itu melarikan diri.

Perlawanan

Namun, pukul 17.31 WIT, warga kembali datang dan menyerang dengan jumlah yang lebih banyak menggunakan parang dan kapak karena diprovokasi.

Dari kejadian itu, dua personel Paskhas terluka dan kemudian dibawa ke rumah sakit.

Aksi massa berlanjut pukul 19.35 WIT di tempat dan lokasi yang berbeda, tepatnya di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.

 

Pukul 20.49 WIT, massa mulai membakar bengkel dan warung bakso milik warga di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.

Masyarakat pendatang mulai mengungsi ke pos-pos aparat keamanan di wilayah Kabupaten Dogiyai pada pukul 21.00 WIT.

Aksi massa terus berlanjut pada 22.13 WIT. Mereka mulai membakar bangunan dan rumah warga di Distrik Kamuu.

"Selanjutnya Jumat pagi sekitar pukul 04.45 WIT, massa masih melakukan pembakaran di Kampung Ikabo serta melakukan penjarahan terhadap isi toko dan bangunan," ujar Kamal.

Baru pada pukul 05.43 WIT masyarakat mulai memadamkan api di Kampung Ikebo dengan menggunakan peralatan seadanya karena terlihat adanya korban dari kejadian tersebut.

Sekitar pukul 06.41 WIT, personel Polsek Kamuu dipimpin Kapolsek oleh Iptu Mikael Ayomi tiba di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu untuk mengevakuasi jenazah.

"Saat ini personel gabungan Polsek Kamuu dan Polres Nabire terus melakukan patroli di seputaran kota untuk mencegah terjadinya hal hal yang tidak diinginkan," kata Kamal. (Penulis Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di Fisip Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di Fisip Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com